Thursday, December 31, 2015

Mencintai dan Mengikuti Rasul Saw


Panutan umat muslim agar selamat dunia akhirat ialah mengikuti cara hidup Rasulullah Saw. Tindakan dan perilaku beliau harus ditiru mengingat kita hidup didunia dianjurkan berpegang teguh pada Al-quran dan Al-Hadist, sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini.
Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul agar kalian dirahmati.” (QS. Ali ‘Imran: 132).
Berdasarkan ayat diatas sangat jelas bahwasannya ketika manusia mengaku mencintai Allah, maka dirinya juga harus mencintai Rasul. Cinta yang dimaksud bukan hanya diucapan semata, akan tetapi cinta dalam bentuk sebenar-benarnya. Kesungguhan dan kebenaran cinta kepada Rasulullah Saw dapat dilihat sebagaimana berikut ini.
1.      Mempelajari dan menjalankan sunnahnya
Ada banyak sunnah nabi Muhammad Saw yang bisa kita pelajari, namun agar terhindar dari kesalahan perlu kita memilih mana hadis yang sangat sahih, sahih, lemah dan yang palsu. Beberapa hadis palsu sengaja disebarkan agar umat nabi mengalami kesesatan, oleh sebab itu alangkah baiknya ketika kita mempelajari hadis ada pembimbing yang mengajarkan dan menjelaskan.
2.      Mengikuti ucapan dan tindakan
Ucapan Rasulullah Saw yang kita ikuti mampu menjaga kita dari api neraka. Selain kehidupan akhirat, ucapan Rasulullah Saw yang kita teladani bisa menjaga kehidupan kita didunia. Kehidupan didunia bisa terlihat dari bagaimana kita menjaga silaturahmi, bertetangga ataupun menyampaikan pendapat dalam suatu forum.
3.      Mencintai Al-qur’an
Al-qur’an adalah wahyu yang diterima oleh Rasulullah Saw yang datangnya dari Allah SWT. Kitab suci Al-quran merupakan warisan terpenting bagi umat muslim diseluruh dunia. Segala tatacara, ilmu, informasi, hukum dan lain-lain terdapat dalam Al-qur’an. Istimewanya, Al-qur’an tak pernah lekang oleh jaman, baik masa dahulu, sekarang maupun masa mendatang, Alqur’an tetap pas dalam kehidupan manusia. Berbeda dengan kitab buatan manusia yang bisa diamandemenkan berdasarkan kondisi sekarang.
4.      Belas kasih kepada sesama umat Rasulullah Saw
Hidup di dunia tidak akan mampu hidup sendiri, perlu adanya teman, saudara, kelompok atau orang lain untuk berbagi. Kebersamaan dalam bermasyarakat akan menjaga hubungan dengan sesama manusia, terlebih dengan umat Nabi Muhammad Saw. Saling nasihat menasihati dan tolong menolong, mampu menghindarkan umat dari kesalahan yang menjerumuskan dan mampu mengentas kesedihan orang lain.
5.      Menghindari dan menjauhi larangan Rasulullah Saw
Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 7 sebagaimana berikut ini.
Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, maka bertaqwalah kepada Allah. sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr: 7).


Monday, November 30, 2015

Salah Satu Doa dan Mutiara Hikmah Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah sebagai berikut.
“Ya Allah, berikanlah kebaikan kepada imam dan umatnya, pemimpin dan rakyatnya, dan luluhkanlah hati mereka semua untuk mencintai kebaikan, kokohkanlah hubungan diantara mereka. Ya Allah, Hanya Engkau yang mengetahui rahasia hati kami, maka baguskanlah hati itu untuk kami. Hanya engkau yang mengetahui betapa besar dosa kami, maka ampunilah dosa-dosa kami. Janganlah Engkau melihat kami pada saat kami melakukan perkara yang Engkau larang, dan janganlah Engkau menghilangkan kesempatan kami untuk melakukan apa yang Engkau perintahkan. Ya Allah, berikanlah kami kejayaan atas apa yang Engkau perintahkan dan janganlah Engkau hinakan kami dengan maksiat. Jadikanlah kami orang yang selalu ingat kepada-Mu dan melupakan selain Engkau. Ya Allah, hilangkanah segala rintangan yang menghambat kami untuk menuju kepada-Mu. Ya Allah, berikanlah kami ilham agar kami berdzikir kepada-Mu dengan bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya ibadah. Tiada Tuhan selain Allah, apa yang dikehendaki Allah, niscaya akan terjadi. Tiada daya upaya, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Janganlah Engkau timpakan kelalaian kepada kami dan janganlah Engkau timpakan tipu daya kepada kami.”
Berikutnya adalah beberapa hikmah dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang bisa menjadi penyegaran bagi umat Islam.
1.      Mata air yang paling menyegarkan bagi orang yang akalnya kehausan adalah mata air dzikir dan tauhid.
2.      Hembusan angin yang sangat diperlukan bagi orang yang hatinya sedang keracunan adalah buaian kemesraan Allah Swt.
3.      Jika engkau berdzikir dengan lisan yang memuji akan keindahan ciptaan-Nya, niscaya Dia akan membuka hatimu yang terkunci.
4.      Jika engkau berdzikir dengan hatimu, niscaya Dia akan mendekatkan dirimu kepada rahmat-Nya.
5.      Tidak akan tahu kebesaran-Nya, melainkan orang yang khusuk dalam dzikirnya.
6.      Dzikir adalah ruh yang terhembus dari taman surga.

7.      Wirid sanjungan kepada-Nya tidak akan terucap keluar, melainkan dari  (lidah) hamba-Nya yang mukmin.

Friday, October 9, 2015

Kutbah Iblis


Kemaksiatan merupakan jala yang ditebar oleh iblis untuk menggoda manusia masuk dalam jeratannya. Umpan yang digunakan adalah kenikmatan sesaat di dunia. Tatkala manusia sudah terbujuk rayuan iblis dan menjauh dari keimanan, maka ketersesatan manusia dalam lembah hina semakin terbuka.
Bujukan dan rayuan iblis lebih menggoda dari pada mempertahankan keimanan. Segala hal kenikmatan yang bertentangan dengan agama membuat pelakunya nyaman didalamnya. Sedangkan keimanan akan identik dengan hal yang berat, hal ini disebabkan karena tingkat keimanan seseorang masih rendah.
Sebagai contoh saat sepertiga malam, seseorang akan lebih menikmati tidurnya daripada bangun tidur untuk mengerjakan shalat malam. Hal ini terjadi karena seseorang belum merasakan nikmatnya shalat malam.
Lantas bagaimana ketika manusia mengikuti bujukan dan rayuan iblis?
Sebagaimana dalam firman Allah Swt berikut ini:              
Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang zalim itu mendapat sikasaan yang pedih.” (QS. Ibrahim: 22).
Sungguh nyata bahwa janji iblis itu hanya palsu. Iblis membisikan dan merayu manusia untuk bersekutu dengannya agar kelak bersama-sama tinggal di neraka. Kerugian didapatkan manusia yang membuat perjanjian dengan iblis, serta yang mengikuti langkah-langkah iblis.
Beberapa di daerah kota kecil masih sering ditemui beberapa masyarakat mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat. Tempat yang diyakini mampu memberi bantuan berupa solusi mendapatkan kekayaan, jabatan, jodoh maupun kepentingan lain, ramai didatangi banyak orang. Terlebih disaat ekonomi masyarakat sedang terpuruk.

Jelas sudah kondisi seperti ini merupakan bagian dari perbuatan mendekatkan diri kepda iblis. Perlu cara agar diri setiap masing-masing pribadi terhindar dari bujuk rayu iblis. Berikut ini beberapa cara agar kita terhidar dari bujuk rayu iblis:
1.      Memperbanyak dzikir (mengingat Allah)
2.  Mengerjakan shalat wajib tepat waktu dan mengerjakan shalat sunat yang    menyertainya
3.      Makan dari hasil mencari rejeki dengan cara yang halal
4.      Membaca Al-quran
5.      Tidak tergesa-gesa dalam melakukan setiap urusan dan selalu berhati-hati
6.      Mendengarkan hati nurani
7.      Menjalankan puasa wajib maupun sunah
8.      Tidak mendatangi tempat yang mengundang atau menyediakan maksiat
9.      Selalu dalam keadaan suci (berwudhu)
10.  Menjaga pandangan terhadap lawan jenis

Sunday, September 27, 2015

HIKMAH ALAM KUBUR


Ketika masa hidup di dunia sudah habis, datanglah malaikat penjabut nyawa menghampiri. Malaikat penjabut nyawa mengambil ruh dari jasad yang sudah ditempatinya.
Kematian menjadi babak baru dari perjalanan menuju alam kubur. Di dalam alam kubur sendiri, seseorang yang telah meninggal bisa terlepas dan bisa mendapatkan azab kubur. Azab kubur terjadi karena perbuatan seseorang semasa hidup di dunia.
Sebagaimana diwasiatkan oleh Rasulullah Saw, bahwa pelaku maksiat akan mendapatkan azab kubur. Berikut ini adalah beberapa perbuatan yang dilakukan seseorang ketika masih hidup di dunia yang menyebabkan dirinya mendapatkan azab kubur:
1.      Orang yang tidak bersuci setelah buang air kecil.
2.      Orang yang mengadu domba dengan kebohongan.
3.      Orang yang berbuat ghulul (mengambil ghanimah yang bukan haknya).
4.      Orang yang berbuat kebohongan.
5.      Orang yang membaca Al-qur’an, tetapi tidak mengamalkannya.
6.      Orang yang berbuat zina.
7.      Orang yang memakan harta hasil riba.
8.      Orang yang suka berhutang, tetapi tidak menyelesaikan kewajibannya.
Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari kejadian yang dalam fase alam kubur. Apabila seseorang yang masih diberi keberuntungan berupa umur hingga detik ini, kesehatan dan kelapangan terkait kebaikan. Maka dirinya dapat merenungkan dan mencoba mempersiapkan apa yang dapat menyelamatkan dari azab kubur, serta menghindari perbuatan yang mendatangkan azab kubur.
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari alam kubur sebagai berikut:
1.      Kubur tempat yang gelap, terangilah dengan shalat tahajud.
2.      Kubur tempat yang sempit, perluaslah dengan silaturahmi.
3.      Kubur tempat yang sepi, ramaikanlah dengan membaca ayat-ayat Al-qur’an.
4.      Kubur tempat binatang menjijikan, racunilah dengan amal shadaqoh.

5.      Kubur tempat Munkar dan Nakir bertanya, persiapkanlah jawaban dengan mengucapkan “La ilaha illallah”.

Friday, September 18, 2015

Dasar Manajemen

Mata kuliah ini membahas berbagai konsep dasar manajemen. Pembahasan ditekankan pada pendekatan fungsional atau proses terhadap studi manajemen Materi pembahasan mencakup semua fungsi dan kegiatan penting manajemen, fungsi-fungsi tersebut mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), pengarahan (leading), dan pengendalian (controlling), yang memberikan kerangka (framework) untuk menganalisis dan memahami sifat dasar pekerjaan dan keberhasilan manajerial, serta informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja fungsi-fungsi manajerial dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif. 

Berikut materi - materi pada kuliah ini
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pertemuan 6
Pertemuan 7

Saturday, August 29, 2015

Tiga Ciri Orang Riya’


Riya’ termasuk dalam perbuatan syirik kecil, bahkan Rasulullah Saw pun menakuti akan perbuatan ini. Dalam kehidupan dunia sepantasnya menghindari perbuatan riya’. Bahaya akan riya’ yang tergolong dalam syirik kecil dikhawatirkan merusak amalan dari peribadatan yang dilakukan.
Alla SWT berfirman:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisaa’: 142).
Agar terhidar dari riya’ haruslah mengetahui ciri-cirinya. Imam Ali Bin Abi Tholib  memberikan tiga ciri orang yang suka berbuat (riya’) pamer atau tidak ikhlas dalam menjalankan ibadah, sebagaimana disebutkan dalam berikut ini:
a.    Apabila sendirian maka dirinya menjadi seorang pemalas.
b.    Apabila berada di antara orang-orang, dirinya menjadi orang yang bertambah semangat.

c.    Ketika ada pujian dari orang lain akan meningkatkan amalnya, sedangkan ketika dicela oleh orang lain akan mengurangi amalnya.

Thursday, July 2, 2015

Penyebab Suul Khotimah


Kebalikan dari khusnul khatimah yaitu suul khatimah, yaitu orang yang meninggal dalam keadaan celaka atau rugi. Meninggal dalam keadaan suul khatimah dapat dipastikan akan mendapatkan balasan berupa hukuman pada hari pembalasan.
Sungguh rugi orang yang meninggal dalam keadaan suul khatimah. Penyesalan yang dialami tidak bisa diganti dengan apapun. Kehidupan di dunia yang telah lalu diisi dengan menabur dan melaksanakan kemaksiatan akan berbuah petaka.
Agar terhindar dari kerugian maka harus menghindari beberapa penyebab seseorang dapat meninggal dalam keadaan suul khatimah, yaitu sebagai berikut:
a.    Banyak melakukan kesyirikan.
b.    Menunda taubat.
c.    Memiliki panjang angan-angan.
d.    Bergelimang maksiat.
e.    Berprasangka buruk kepada Allah ketika mengalami suatu musibah.
f.     Sangat mencintai keduniaan.
g.    Banyak melakukan kegiatan yang sia-sia (tidak berguna).


Wednesday, July 1, 2015

Meraih Khusnul Khotimah



Tiada di dunia ini makhluk hidup yang abadi, semua yang bernyawa akan mati kembali kepada-Nya. Segalanya diciptakan berpasangan, seperti ada permulaan maka akan ada akhir. Begitu juga dengan kehidupan maka akan ada kematian.
Allah Swt berfirman:
Setiap yang bernyawa itu pasti akan mengalami kematian.” (QS. Ali ‘Imran: 185).
Jodoh, rezeki dan umur adalah rahasia milik Allah. Manusia hidup di dunia diwajibkan berusaha sebaik mungkin dalam segala hal, salah satunya adalah menghadapi kematian.
Sejatinya kematian adalah rahasia milik Allah, dan hanya Allah yang berhak mengetahui serta menentukan kematian seseorang. Kelak, umur yang dimiliki merupakan modal dan batasan waktu untuk mencari bekal yang mampu menyelamatkan di peradilan Allah.
Ada tiga hal yang dirahasiakan oleh Allah terkait dengan kematian, yakni waktu, tempat dan cara diwafatkan. Andai kata setiap orang mengetahui kapan, dimana dan bagaimana dirinya meninggal, pasti tidak akan ada orang yang lalai dimuka bumi ini atau yang sengaja berbuat kejahatan.
Ketiga hal yang dirahasiakan oleh Allah, berupa waktu, tempat dan cara diwafatkan, nantinya akan menjadi ujian bagi manusia selama hidup di dunia.
Orang yang beriman akan mempersiapkan kematian sebaik mungkin. Sedangkan orang kafir akan berusaha memperbanyak kehidupan di dunia dengan kesenangan sebagai alasan menghindari ketakutan terhadap kematian, agar rasa takut akan kematian itu sendiri terlupakan.
Tidak sedikit juga dijumpai orang yang tidak percaya dengan kematian. Bahwa orang hanya hidup hanya di dunia ini dan hanya sekali. Maka tidak heran apabila menjumpai orang tipe seperti ini akan mendapati kehidupannya tidak memiliki tanggung jawab terhadap Tuhan.
Padahal orang beriman akan percaya bahwa diri manusia melewati beberapa perjalanan. Dimulai dari alam kandungan, alam dunia nyata saat ini, alam kubur, alam barzah sampai kehidupan akhirat.
Hidup di dunia hanya sementara, kehidupan kekal akan berlangsung di akhirat. Agar kehidupan kekal di akhirat berlangsung nikmat, bekal yang dibawa tidaklah sedikit. Bekal yang diperoleh dari keimanan kepada Allah Swt mampu memberi perlidungan dari adzab-Nya.
Sebelum mengalami kehidupan akhirat yang kekal, manusia akan dimatikan terlebih dahulu. Agar kematian khusnul khotimah, maka diperlukan beberapa cara atau persiapan.
Berikut ini adalah kiat agar manusia mati secara khusnul khotimah:
a.    Jagalah shalat lima waktu.
b.    Rutin membaca Al-qur’an, walaupun sehari 1-2 ayat.
c.    Menjaga perkataan dan silaturahmi.
d.    Selalu mengajak kepada jalan kebaikan.
e.    Melayat kerumah duka.
f.     Perbanyak doa untuk memohon akhir hidup yang baik.

g.    Hindari yang menyebabkan su-ul khotimah.

Monday, June 29, 2015

Jenis-Jenis Air Mata



Tidak seorang pun yang meneteskan air mata, meskipun sebesar lalat atau sebesar kepla lalat karena takut kepada Allah maka ia tidak akan disentuh api neraka sedikit pun.” (Al-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin).
Hampir setiap orang pernah menangis. Bahkan yang menjadi salah satu petanda kelahiran bayi adalah suara tangis yang keluar. Banyak dijumpai seorang menangis karena sedih atau sakit yang diderita, tidak jarang didapati juga yang menangis karena bahagia.
Ada yang lebih utama dari pada menangis karena sedih dan bahagia, yakni air mata yang takut karena Allah. Seorang lebih sering menangis karena sedih, padahal dalam cinta kepada Allah, menangis merupakan salah satu tanda takut kepada-Nya.
Rasulullah Saw bersabda:
Menangis karena merasa takut kepada Allah. Dan tidak akan masuk surga orang yang terang-terangan berbuat maksiat. Andaikata kalian tidak pernah berbuat dosa, Allah mendatangkan sekelompok orang yang suka berbuat dosa kemudian mereka mohon ampun maka Allah mengampuni mereka.” (HR. Al Baihaqi dan Al-Mundziri).
Selain air mata karena sedih, bahagia dan takut kepada Allah, ternyata ada jenis air mata lain. Sebagaimana menurut Ibnu Qayyim ada sepuluh jenis air mata,  ketiga diantaranya sudah disebutkan sebelumnya.
Berikut ini adalah sepuluh jenis air mata menurut Ibnu Qayyim:
a.    Air mata karena kasih sayang dan kelembutan hati.
b.    Air mata karena rasa takut.
c.    Air mata karena cinta.
d.    Air mata karena bahagia.
e.    Air mata karena menghadapi penderitaan.
f.     Air mata karena terlalu sedih.
g.    Air mata karena merasa terhina dan lemah.
h.    Air mata untuk mendapatkan belas kasihan orang lain.
i.      Air mata karena mengikuti orang lain menangis.
j.      Air mata orang munafik­ pura –pura menangis.

Allah Swt berfirman:

Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: ‘Aduhai duka citaku terhadap Yusuf’, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).” (QS. Yusuf: 84).