Friday, October 9, 2015

Kutbah Iblis


Kemaksiatan merupakan jala yang ditebar oleh iblis untuk menggoda manusia masuk dalam jeratannya. Umpan yang digunakan adalah kenikmatan sesaat di dunia. Tatkala manusia sudah terbujuk rayuan iblis dan menjauh dari keimanan, maka ketersesatan manusia dalam lembah hina semakin terbuka.
Bujukan dan rayuan iblis lebih menggoda dari pada mempertahankan keimanan. Segala hal kenikmatan yang bertentangan dengan agama membuat pelakunya nyaman didalamnya. Sedangkan keimanan akan identik dengan hal yang berat, hal ini disebabkan karena tingkat keimanan seseorang masih rendah.
Sebagai contoh saat sepertiga malam, seseorang akan lebih menikmati tidurnya daripada bangun tidur untuk mengerjakan shalat malam. Hal ini terjadi karena seseorang belum merasakan nikmatnya shalat malam.
Lantas bagaimana ketika manusia mengikuti bujukan dan rayuan iblis?
Sebagaimana dalam firman Allah Swt berikut ini:              
Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang zalim itu mendapat sikasaan yang pedih.” (QS. Ibrahim: 22).
Sungguh nyata bahwa janji iblis itu hanya palsu. Iblis membisikan dan merayu manusia untuk bersekutu dengannya agar kelak bersama-sama tinggal di neraka. Kerugian didapatkan manusia yang membuat perjanjian dengan iblis, serta yang mengikuti langkah-langkah iblis.
Beberapa di daerah kota kecil masih sering ditemui beberapa masyarakat mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat. Tempat yang diyakini mampu memberi bantuan berupa solusi mendapatkan kekayaan, jabatan, jodoh maupun kepentingan lain, ramai didatangi banyak orang. Terlebih disaat ekonomi masyarakat sedang terpuruk.

Jelas sudah kondisi seperti ini merupakan bagian dari perbuatan mendekatkan diri kepda iblis. Perlu cara agar diri setiap masing-masing pribadi terhindar dari bujuk rayu iblis. Berikut ini beberapa cara agar kita terhidar dari bujuk rayu iblis:
1.      Memperbanyak dzikir (mengingat Allah)
2.  Mengerjakan shalat wajib tepat waktu dan mengerjakan shalat sunat yang    menyertainya
3.      Makan dari hasil mencari rejeki dengan cara yang halal
4.      Membaca Al-quran
5.      Tidak tergesa-gesa dalam melakukan setiap urusan dan selalu berhati-hati
6.      Mendengarkan hati nurani
7.      Menjalankan puasa wajib maupun sunah
8.      Tidak mendatangi tempat yang mengundang atau menyediakan maksiat
9.      Selalu dalam keadaan suci (berwudhu)
10.  Menjaga pandangan terhadap lawan jenis