Friday, December 30, 2016

Bentuk-bentuk Restrukturisasi Perusahaan


Perusahaan dapat melakukan restrukturisasi melalui empat pilihan, yaitu (1) ekspansi, (2) jual cepat, (3) pengendalian oleh perusahaan induk, dan (4) perubahan dalam struktur kepemilikan. Maka disini saya akan membahas salah satu bentuk restrukturisasi yang sering dilakukan oleh perusahaan.
v  Ekspansi
Adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan atau perbankan dalam memperluas atau memperbesar usaha yang dapat dilihat dengan penciptaan pasar baru, perluasan aktivitas, perekrutan pegawai dan perluasan ekonomi secara global.
Dalam melakukan ekspansi sendiri dapat dibedakan menjadi tiga:
a.       Merger dan Akusisi
Merger dapat diartikan sebagai transaksi yang merangkum beberapa unit ekonomi menjadi satu unit ekonomi.
Pembelian (purchase) berarti membeli terhadap suatu unit perusahaan yang lebih kecil, yang dilebur ke perusahaan pembeli. Suatu pemusatan kepentingan (polling of interest) berarti penggabungan dua perusahaan yang besarnya kurang lebih sama dan dalam operasi selanjutnya identitas dari masing-masing perusahaan tetap dipertahankan pada tingkat tertentu.
b.       Penawaran tender
Dalam aktifitas penawaran tender, perusahaan A yaitu perusahaan yang ingin mengambil alih kendali perusahaan lain (B), menawarkan kepada para pemegang saham B untuk membeli saham-saham perusahaan tersebut.
Akibat dari diharuskannya prinsip keterbukaan dalam aktivitas penawaran tender, persaingan calon pengambil alih perusahaan menjadi meningkat dan sewajarnya, harga perolehan juga meningkat sebelum harga pasar ditetapkan bahkan jauh sebelum penawaran tender dilaksanakan.
c.       Usaha patungan

Usaha patungan melibatkan kerjasama bagian-bagian kecil  dua perusahaan dalam jangka waktu terbatas 10 sampai 15 tahun atau kurang. Kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah penciptaan usaha baru ketika terjadi kendala dalam permodalan maupun sumber daya lain non keuangan.

Wednesday, November 30, 2016

Strategi Bersaing Perusahaan Kecil


Perusahaan baru atau perusahaan lama dipasar yang memiliki pangsa pasar kecil akan sulit bersaing dengan perusahaan dominan. Maka untuk meningkatkan laba, perusahaan perlu bersaing dengan perusahaan dominan. Perusahaan dominan dapat diartikan ketika perusahaan mampu menguasai 60%-70% penjualan. Harga jual barang atau jasa yang ditetapkan oleh perusahaan dominan lebih rendah dibandingkan dengan biaya produksi dan biaya operasional perusahaan baru maupun perusahaan kecil yang memiliki pasar kecil.
Peningkatan penjualan bagi perusahaan baru dan perusahaan lama yang memiliki penjualan rendah dapat dilakukan dengan beberapa strategi. Strategi yang diterapkan harus berdasarkan kemampuan perusahaan tersebut, terlebih perusahaan dominan akan lebih unggul dibeberapa hal. Maka strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan baru dan perusahaan kecil dalam menghadapi perusahaan dominan adalah dengan strategi berikut ini.
1.      Efisiensi biaya
Menekan biaya produksi dan biaya yang tidak perlu dapat menurunkan harga jual. Dengan harga jual yang relatif murah diharapkan dapat menarik konsumen baru maupun konsumen dari perusahaan dominan. Harga murah selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, meskipun belum tentu konsumen akan membeli kembali produk atau jasa tersebut.
2.      Segmen pasar tertentu (relung/niche)
Perusahaan dominan menguasai 60%-70% pasar, tetapi tidak semua pasar dapat dikuasai atau dilayani oleh pasar dominan. Selalu ada celah bagi perusahaan baru atau perusahaan kecil untuk memasuki segmen pasar yang belum dikuasai perusahaan dominan. Dengan celah pasar ini, perusahaan baru atau perusahaan kecil dapat mengembangkan produk dan jasanya yang berorientasi pada pertumbuhan.
3.      Atribut produk intangible (pelayanan)
Menyentuh yang tidak terlihat bisa menjadi strategi bari perusahaan baru atau perusahaan kecil, diantaranya dengan meningkatkan pelayanan. Seorang konsumen akan terpuaskan dengan apa yang dia rasakan meskipun tidak terlihat. Rasa puas akan membangkitkan minat bagi konsumen untuk membeli kembali.
4.      Diferensiasi produk

Produk yang khas atau ciri khusus dibandingkan dengan produk lain akan memiliki nilai lebih dihati konsumen. Produk differen identik dengan pasar yang kecil, tetapi dengan produk differen mampu menerapkan strategi harga yang lebih baik. Karena produk differen memiliki pesaing yang relatif kecil atau tidak ada.

Thursday, October 20, 2016

Manajemen Strategik


Mata kuliah manajemen strategik difokuskan kepada konsep strategi dan proses formulasi, formasi, implementasi dan evaluasi strategi. Cakupan pembahasan mata kuliah ini meliputi; penetapan arah atau visi strategik (misi, visi, nilai-nilai dan tujuan), analisis lingkungan eksternal, identifikasi sumberdaya dan kapabilitas internal, pengembangan dan pemilihan strategik baik tingkat korporat, bisnis maupun fungsional, implementasi dan eksekusi strategi; serta evaluasi dan pengendalian strategik. Mahasiswa dikembangkan untuk mempunyai kemampuan berpikir strategik, membuat keputusan strategik dan memandang berbagai isu bisnis dari perspektif perusahaan secara menyeluruh

Berikut materi - materi pada kuliah ini
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pertemuan 6
Pertemuan 7

Friday, September 30, 2016

Hukum Kepemimpinan

Lebih baik menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik
(Salah 1 dari 22 Hukum Tetap Pemasaran)

Dalam pemasaran terkadang orang lebih fokus untuk membuat produk yang lebih baik. Hal ini sering dilakukan oleh pemasar dalam meyakinkan calon konsumen melalui promosi yang dilakukan. Para pengiklan berlomba-lomba menampilkan sisi “baik” dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Ingatan seseorang akan produk pertama akan membekas diingatan. Barangkali produk baru yang belum pernah beredar disuatu negara dan kemudian ada seorang pemasar memasuki pasar tersebut, maka produk yang pertama beredar bisa menjadi produk yang dikenal oleh masyarakat meskipun dalam perkembangannya akan muncul banyak produk lain yang beredar.
Ambil contoh produk air minum “Aqua”, pada tahun 1970-an “Aqua” dianggap gila dengan memasarkan air putih dalam kemasan. Karena ditahun tersebut air bersih masih tersedia melimpah di lingkungan sekitar. Orang ambil air langsung dari sungai untuk diminum ditahun 70-an merupakan hal yang lumrah dan kondisi airnya juga masih bersih.
Namun seiring berkembangnya industri dan perumahan, sungai-sungai yang melintasi kota sudah mulai tercemar. Berani dibuktikan, seandainya di hari ini atau ditahun 2016 ini ada orang yang mau meminum langsung air dari sungai, pastilah orang tersebut orang yang hebat dan tidak takut penyakit.
Kembali kasus Aqua tadi, saat ini meskipun banyak penyedia air putih kemasan dalam berbagai merek, pasti ketika orang beli akan menyebut nama Aqua. Padahal air minum yang dibeli belum tentu merek Aqua. Inilah salah satu keunggulan menjadi yang PERTAMA, daripada menjadi yang lebih baik.
Ada cara lain untuk meyakinkan bahwa yang pertama yang akan diingat.
·         Neil Armstrong adalah orang pertama yang berjalan di bulan. Siapa yang kedua?
·         George Washington adalah presiden pertama Amerika. Siapa yang kedua?
·         Bung Hatta adalah wakil presiden pertama Indonesia. Siapa yang kedua?
·   Dalam buku-buku romantisme akan ditanya “siapa cinta pertama Anda?” tidak ada pertanyaan kedua.

·        Anda akan ingat hari pertama kali masuk ke sekolah atau kampus. Bagaimana dengan hari kedua?

Thursday, August 11, 2016

Kelahiran Bayi


Sejatinya kelahiran bayi paling dinanti-nanti oleh pasangan baru. Tangis pertama yang terdengar di dunia mampu membuat senyum sanak saudara. Dalam kelahiran bayi ada beberapa hikmah yang dapat dipetik oleh orang tua atau kita (pembaca). Diantaramya sebagai berikut:
1.      Tidak bisa dan tidak punya apa-apa
Kelahiran bayi menyadarkan kita bahwa dulu berasal dari bayi yang belum bisa apa-apa. Seperti hukum keseimbangan, yang dulu tidak ada menjadi ada, sedangkan yang sekarang ada mungkin sedetik berikutnya telah tiada. Sebagai contoh, bahwa dulu ketika masih bayi, kita belum bisa apa-apa, sedangkan bertambahnya umur merubah bayi menjadi anak, remaja, dewasa dan tua. Tentu dengan bertambahnya umur manusia menjadi bertambah juga kemampuan yang dimiliki. Kembali kehukum keseimbangan tadi, manusia yang sudah tua pun akan kembali menjadi seperti bayi (pikun).
Amat penting bahwa dengan usia yang sekarang kita miliki (kemampuan) dengan bukti bisa membaca tulisan ini, berarti kita sudah melewati banyak hal dan memperoleh kemampuan dan pengetahuan yang baru. Sebelum kemampuan dan pengetahuan hilang, lebih baik kita isi kehidupan yang lebih bermakna (kebaikan).
2.      Terlahir sebagai anak manusia
Tidak ada bayi yang lahir dari batu atau dari pohon, bayi lahir dari rahim seorang ibu. Tentu dengan proses yang panjang sampai bayi itu lahit, dimulai dari setetes air (mani), berubah menjadi segumpal darah, terbentuk tulang, daging yang membungkus tulang dan ditiupkan ruh kepada calon bayi tersebut.
Dalam peniupan ruh ditetapkan empat hal: umur, susah senang, rejeki dan jodoh. Ketika bayi ini lahir akan dalam keadaan fitrah, tidak ada satu bayipun yang lahir langsung menanggung dosa. Sebelum mencapai usia baligh, anak tersebut masih dalam keadaan suci. Orang tuanyalah yang akan menjadikan bayi tersebut seperti apa.

Seorang bayi tak dilahirkan ke dunia ini melainkan ia berada dalam kesucian. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi yahudi, nasrani ataupun majusi.” (HR. Muslim)

Friday, July 29, 2016

DENDAM !!!


Minggu kedua ujian akhir di kampus sudah mendekati kata ‘selesai’. Artinya koreksi hasil ujian dan ‘membuat’ nilai harus segera dikerjakan. Dan, untunglah itu semua sudah dikerjakan.
Seperti ‘hari-hari libur’ biasa dihari kerja (kebanyakan orang akan berasumsi hari kerja dimulai senin sampai jum’at). Nah, dihari kamis nan libur ini, selalu dan selalu menyempatkan bersilaturahmi ke tempat Pak Min. Boleh dikata, beliau salah satu penjual buku ternama di Kota Hati Beriman. Dagangannya kumplit mulai majalah lama, buku kuno, bacaan anak SD sampai buku penunjang perkuliahan berbagai jurusan tersedia.
Disela obrolan ngalor ngidul, beliau menyodorkan sebuah majalah agak lusuh yang diambil dari beberapa tumpukan buku dan komik. Seperti permata yang muncul dari balik galian, “baca dulu, motivasi keren” singkat kata bapak dari dua anak ini.
Di cover depan tertulis dengan Jelas – DENDAM MENGHAMBAT REZEKI.
Ketika aku bolak balik halaman depan mencari daftar isi, beliau berkomentar lagi bahwa judulnya yang membuat beliau tertarik untuk membaca. Dan apakah isinya? Tentu beliau tidak akan membeberkan ketika buku tersebut masih aku pegang.
Satu halaman, dua halaman, mata mulai menjelajah tiap paragraf yang kian jauh, kian menggoda. Pak min pun tak hanya diam, disela-sela melayani karyawan, beliau berseloroh tentang keadaan Indonesia dibagian timur. Ya, sebagai penjual buku, beliau sering bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah. Dari situlah banyak informasi tentang kejadian yang terkadang tidak terekspos media.
Kembali ke majalah yang aku pegang, pokok bahasannya adalah bahaya dendam. Salah satunya tentang menghambat rezeki. Memang bahasan majalah tersebut melihat dendam dari sudut pandang agama. Ada banyak ayat Al-qur’an dan Al hadis yang menimpali judul tersebut.
Menurut saya pribadi, uhuk uhuk *batuk dibuat-buat agar terlihat serius*
Dendam yang tersimpan dalam hati manusia akan menguras pikiran dan energi. Bagaimana tidak, setiap orang yang dendam tentu akan memiliki rasa MARAH. Kemarahan yang terpendam atau sakit hati yang terpendam akan membuat pelakunya tidak bisa fokus dengan kegiatan yang dilakukan.
Sering kita dengar bahwa marah hanya buang-buang energi. Nah loh kalo sudah tahu hanya buang-buang energi, kenapa masih menyimpan dendam. Memang sakit hati yang diterima mungkin akan membekas atau bahkan mengukir dilubuk hati seseorang akan sulit untuk dilupakan atau dengan mudah memaafkan.
Kembali ke energi tadi, daripada dibuang percuma sia-sia hanya untuk sebuah penyakit hati yang benama DENDAM, lebih baik energi yang besar tersebut diubah ke hal yang positif.
Dendam Positif
Dendam bisa memberikan dampak positif atau negatif tergantung bagaimana orang tersebut menyikapi. Andai orang yang tersakiti mampu memaafkan tanpa menunggu permintaan maaf dari “pelaku”, “terduga”, “terdakwa” atau “tersangka”, maka orang tersebut selangkah lebih maju menuju ke arah yang positif.
Lantas, bagaimana kalau belum mampu memaafkan? Berarti Anda harus bersiap-siap jangan sampai energi terbuang percuma hanya karena dendam, diantaranya dapat melakukan beberapa kegiatan untuk menyibukan diri. Salah satu yang perlu dihindari adalah janganlah menyendiri, karena dengan menyendiri akan memunculkan pikiran-pikiran negatif yang lebih banyak.
Bagaimana merubah dendam kearah yang positif?
Jadikanlah rasa sakit, kecewa, sedih yang dirasakan sebagai penyemangat atau motivasi untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan. Energi yang tadinya berupa dendam, luapkanlah untuk mengejar cita-cita yang belum diraih. Buktikan bahwa Anda yang tersakiti bukanlah loser, tapi seorang beruntung karena pernah disakiti.
Sebuah kisah menarik dari negeri kaya akan minyak. Seorang remaja laki-laki harus bekerja membantu orang tuanya. Masa remajanya dihabiskan pada siang hari untuk bekerja, sedangkan malam untuk bersekolah. Tidak seperti remaja pada umumnya yang tiap menit atau detik digunakan untuk menghabiskan uang milik orang tuanya. Karena tidak semua keluarga yang tinggal negeri kaya akan minyak ini merupakan keluarga mampu.
Sebagai pekerja remaja dan kelas rendah, dirinya belum mampu membeli makanan untuk makan siang ataupun untuk membawa bekal. Karena setiap uang yang didapat selalu digunakan memenuhi kebutuhan keluarga. Jadi remaja laki-laki tersebut harus sering-sering menahan lapar dan dahaga di tempat kerja.
Suatu ketika, si remaja ini bekerja di bawah terik matahari yang serasa membakar kulitnya. Disuatu tempat terlihat segelas minuman menyegarkan yang seteguk saja akan terasa melegakan tenggorokan. Dengan lunglai tapi penuh harap, remaja tersebut mendatangi pemilik minuman. Seorang bule gagah dengan tegas menolak memberikan minuman tersebut kepada dirinya.
Dengan omelan yang bernada keras, bule tersebut mencaci bahwa remaja rendahan seperti dirinya tidak pantas minum minuman selayaknya pegawai kelas menengah keatas. Mungkin karena atasan si remaja ini terbiasa ditambang minyak, jadi membuat mulut bule tersebut sangat licin mengeluarkan makian.
Hinaan dan makian yang diterima remaja tersebut membuat luka yang amat dalam dihati. Apabila sejak kecil tidak dididik dengan benar, mungkin remaja tersebut sudah terlibat perkelahian atas cacian yang diterima.
Sakit hati tersebut begitu membekas dan berubah menjadi dendam. Ya, dendam akan membalas segala hinaan dan makian yang diberikan. Dirinya dendam atas perlakuan yang diberikan. Beberapa hari menyimpan dendam yang membara, akhirnya dirinya sadar bahwa perlakuan yang didapatkan karena dirinya hanya remaja dari keluarga miskin yang harus ikut bekerja menanggung keluarga.
Remaja tersebut merenung, andai keadaannya tidak sepeti sekarang tentu dirinya tidak akan mendapatkan perlakuan sehina itu hanya karena segelas air.
Dendam yang membara karena keadaan, merubah remaja tersebut termotivasi untuk keluar dari kemiskinan. Energi dendam yang membara menjadi bahan bakar untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Hingga akhirnya, remaja tersebut lulus sekolah setingkat SMA dengan penuh susah payah. Nilai yang memuaskan mengantar dirinya mendapatkan bea siswa kuliah dijurusan perminyakan di Negara Barat.
Prestasi yang gemilang semasa kuliah, memuluskan dirinya masuk ke perusahaan minyak terbesar di Timur Tengah. Tidak membutuhkan waktu yang lama, yang tadinya hanya karyawan rendahan nyambi sekolah berubah menjadi direktur utama diperusahaan tersebut.
Lantas bagaimana nasib bule yang dulu menghina remaja tersebut?
Dunia seakan berbalik, yang tadinya atasan, sekarang si bule berubah menjadi bawahannya. Si bule merasa malu karena dulu pernah menghina remaja tersebut. Dengan gugup bule tersebut meminta maaf atas perlakuan di masa lalu dan memohon kejadian di masa lalu tidak dijadikan alasan untuk membalas di masa sekarang.
Jawaban remaja yang kini jadi direktur diluar dugaan si bule, “Saya berterima kasih karena dulu sudah dihina. Memang hinaan tersebut sungguh menyakitkan. Jujur saja saya ketika itu menjadi dendam untuk membalas semua perlakuan yang diterima. Tapi saya bisa menjadikan dendam tersebut kearah yang positif untuk menjadi motivasi merubah nasib”.

Prestasi kerja yang bagus tidak hanya menjadi direktur perusahaan minyak terbesar, tetapi juga diangkat sebagai menteri di Negara dirinya tinggal.

Thursday, June 30, 2016

Syarat-Syarat Uang


Salah satu unsur kebutuhan yang melekat dalam kehidupan seseorang adalah uang. Dari masa ke masa, mayoritas individu menempatkan uang dalam posisi yang tinggi. Seseorang berusaha mencapai puncak kehidupan (karir) untuk mendapatkan kebebasan finansial, dengan maksud segala kebutuhan dapat terpenuhi oleh uang yang dimiliki.
Uang diterbitkan oleh suatu negara dengan tujuan memudahkan perdagangan antar masyarakatnya, tidak menutup kemungkinan menjadi alat perdagangan antar negara. Setiap mata uang memiliki nilai yang tak sama. Uang dapat beredar ditengah masyarakat memiliki beberapa syarat. Berikut ini syarat-syarat yang harus dimiliki oleh uang:
1.      Dapat diterima secara umum dan memiliki nilai yang stabil
Uang yang beredar harus bisa diterima secara umum oleh masyarakat. Salah satu faktor uang dapat diterima adalah diterbitkan oleh pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang. Artinya ada legalitas yang membuat uang tersebut diakui oleh suatu negara dan internasional.
2.      Mudah dibawa
Kelemahan uang logam mulia sebagai uang adalah tidak mudah dibawa kemana-mana. Dalam jumlah besar akan terakumulasi berat yang sulit dibawa kemana-mana. Padahal uang menjadi salah satu instrumen yang dibawa seseorang dalam bepergian. Syarat uang mudah dibawa kemana-mana menjadi salah satu syarat terpenting yang harus terpenuhi.
3.      Tahan lama dan awet
Uang yang beredar memiliki masa atau jangka waktu beredar, bisa dalam hitungan sepuluh tahun, dua puluh tahun atau lebih. Dalam rentang waktu yang lama ini, uang logam maupun uang kertas harus bisa digunakan berkali-kali dalam tingkat kerusakan yang tidak parah.
4.      Tidak mudah ditiru
Maraknya pemalsuan uang di Indonesia menjadi masalah yang masih sulit untuk diatasi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengenali uang asli, ditambahnya majunya peralatan alat cetak juga disalahgunakan oleh beberapa oknum. Uang yang baik memiliki syarat tidak mudah ditiru karena memiliki ciri khusus atau detail yang sulit untuk ditiru.
5.      Dapat dibagi dalam unit yang kecil
Pecahan uang yang bervariasi memudahkan masyarakat dalam penggunaannya. Kemampuan ekonomi setiap orang dan nilai suatu barang juga menjadi alasan pecahan uang harus beragam. Di Indonesia sebagai contoh memiliki pecahan Rp. 100, Rp. 500, Rp. 1000 dan pecahan tertinggi Rp. 100.000.

Monday, June 27, 2016

Serakah: Tindakan yang Merusak


Salah satu pesan dari Rasulullah SAW yang patut kita renungkan, dalam pesannya yang tegas beliau memperingatkan, “Ada tiga hal yang merusak, dan ada tigal yang menyelamatkan. Tiga hal yang merusak adalah keserakahan yang dipatuhi, nafsu yang dituruti, dan seseorang yang sombong (dan bangga) pada dirinya sendiri. Adapun tiga hal yang menyelamatkan adalah takut kepada Allah baik ketika dirinya sendiri maupun ditempat umum, tidak berlebih-lebihan dalam kekayaan maupun kemiskinan dan keadilan dalam kemarahan maupun kesenangan.” (HR. Al-Bazzar, Abu Nu’aym dan Al-Baihaqi).
Berdasarkan hadis diatas, kita bisa memahami tiga perkara yang merusak dan tiga perkara yang menyelamatkan. Dari enam perkara yang ada (tiga perkara merusak dan tiga perkara menyelamatkan), saya akan fokus membahas tentang salah satu perbuatan merusak, yaitu serakah.
Keserakahan yang dipatuhi merupakan satu dari tiga poin yang merusak menurut pesan Sang Nabi Penutup. Keserakahan bisa berarti rasa kurang puas terhadap apa yang didapatkan, dimiliki maupun keinginan yang belum tercapai.
Keserakahan muncul karena kurangnya rasa syukur, sedangkan rasa syukur dapat diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu rasa syukur juga dapat diperoleh dengan melihat saudara, teman, tetangga atau bangsa lain yang kehidupannya dibawah kita.
Adakalanya berbagai gambaran ditunjukan kepada seseorang agar muncul rasa bersyukur, namun hasilnya selalu membuat orang tersebut lebih serakah. Hal ini dikarenakan hati seseorang telah mati, dibutakan dengan keserakahan yang dijalani.
Serakah bisa muncul dalam beberapa hal, diantaranya serakah akan harta, kekuasaan, dan hal-hal lain yang bersifat keduniawian. Segala kenikmatan keduniawian akan dirasa kurang walaupun sudah digengam dalam tangan.
Keserakahan akan mendorong pelakunya berbuat apapun, asalkan setiap keinginan maupun apa yang sudah diperoleh dirasakan masih kurang. Berbuat apapun inilah yang terkadang menjadikan seseorang bertindak diluar hukum maupun agama.
Terkadang serakah muncul karena seseorang telah memiliki kekuasaan yang diperoleh. Dengan jabatan dan kekuasaan yang diperolehnya, dirinya akan merasa mampu berbuat apa saja untuk mendapatkan keinginan. Keserakahan muncul karena terpancing hawa nafsu yang tidak mampu ditahan.
Banyaknya kasus korupsi di Indonesia muncul karena keserakahan para pelakunya. Jabatan yang terhormat dan gaji yang tinggi dirasakan masih belum memuaskan. Kesempatan dan peluang menggerakan seseorang untuk mendapatkan “hal” lebih dari apa yang telah diperoleh, padahal apa yang dia ambil bukan haknya.
Sebagai warga negara yang baik dan umat yang taat, sudah semestinya menghindari sifat serakah. Hal ini perlu dilakukan demi kebaikan bangsa yang berjalan semakin kearah kebobrokan moral, baik pejabat maupun masyarakatnya.
Pribadi yang jujur dan berani bersyukur dengan keadaan yang dimiliki, mutlak menjadi syarat agar terhindar dari keserakahan. Sesuai dengan pesan Rasulullah SAW bahwa keserakahan akan menimbulkan kerusakan baik bagi dirinya maupun orang lain. Selain itu juga akan membawa kerugian bagi dirinya baik di dunia maupun akhirat.
Salah satu yang bisa menjadi tauladan bagi beberapa pejabat maupun pemimpin dan tentunya diri kita, adalah Abu Bakar as Sidiq. Seorang khalifah penerus Nabi Muhammad SAW yang hidup sederhana, dengan kekuasaan yang dimiliki meliputi tanah Arab dan sekitarnya tidak menjadikan beliau serakah.
“gaji” yang diperoleh dari Baitul Mal hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan ketika dirinya meninggal, mewariskan kepada putrinya untuk mengecek apakah ada kelebihan dari apa yang dimiliki semasa menjadi khalifah tetapi bukan haknya.
Lantas apa yang dikembalikan ke Baitul Mal? Putri Abu Bakar memberi tahukan bahwa yang dikembalikan adalah seekor unta yang digunakan untuk mengambil air, mangkuk yang digunakan untuk menampung susu ternak dan sehelai kain yang digunakan ketika ada kunjungan tamu.
Dimasa sekarang Abu Bakar bisa dicontohkan sebagai kepala negara, apa yang beliau lakukan betul-betul memberi pelajaran terhadap manusia di masa modern. Jabatan dan fasilitas yang ada tidak merubah beliau untuk mendapatkan apa yang dulu dimilikinya berupa harta benda.

Demi keselamatan di dunia dan akhirat marilah senantiasa kita menghindari tindakan serakah. Ingatlah pesan Rasulullah dalam hadis yang lain, “Setiap tubuh yang tumbuh dengan perkara haram, neraka lebih berhak untuknya.” (HR. Tabrani)

Thursday, June 16, 2016

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha untuk Anak


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus tahun 2015, angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 122,4 juta orang. Angka ini bila dilihat dari jumlah penduduk Indonesia masih tergolong tinggi. Sulitnya mencari lapangan pekerjaan menjadi alasan banyak pengangguran.
Peran orang tua untuk masa depan anak sangat dibutuhkan, tidak serta merta membiayai segala kebutuhan dan membiarkan anak memilih jalan hidupnya. Tetapi orang tua juga mengarahkan dan memberi masukan kepada anak terkait jalan hidup yang dipilih.
Semakin tingginya angka pengangguran, maka wirausaha menjadi jalan keluar yang tepat bagi masa depan anak. Sebagai langkah menumbuhkan jiwa wirausaha, tentu dengan melakukan berbagai cara diantaranya berikut:
1.      Tidak membebani anak dengan cita-cita di masa kecil
Saat anak TK atau SD tingkat awal akan ditanya oleh guru terkait cita-cita, sebagian besar dengan kompak akan menjawab untuk menjadi: dokter, presiden, tentara, polisi atau guru. Jawaban tersebut seakan sudah menjadi idiom bahwa yang namanya pekerjaan meliputi beberapa profesi yang telah disebutkan sebelumnya.
2.      Merubah pola pikir anak
Beberapa profesi yang disebutkan diatas sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia, bahwa pekerjaan yang memiliki “pandangan lebih” adalah profesi tersebut. Merubah pola pikir anak dan masyarakat amat lebih penting. Karena dengan menjadi wirausahawan bisa bermanfaat bagi orang lain dengan cara memperkerjakan pada bidang usaha yang dijalani.
3.      Menyalurkan bakat dan menggali potensi
Bakat anak akan muncul seiring pertumbuhan dari masa kanak-kanak. Ketika bakat belum muncul atau nampak, sebagai orang tua alangkah baiknya menggali potensi anak tersebut. Dengan mengetahui bakat dan potensi anak, orang tua bisa mengarahkan kedalam kegiatan yang mendukung.
4.      Memberikan pelatihan atau contoh
Perilaku anak cenderung meniru apa yang ada disekitarnya, memberikan pelatihan dan contoh berwirausaha akan menjadikan sebuah pelajaran berharga bagi anak. Ketika masa liburan tiba, bisa membawa anak mengunjungi sentra usaha atau industri.
5.      Tidak menghakimi ketika gagal
Walaupun segala pelajaran dan pengalaman diberikan belum tentu usaha yang dijalankan akan langsung berkembang, bisa jadi malah menemui kegagalan. Ketika anak mengalami kegagalan, sebagai orang tua tidak boleh langsung menghakimi. Tindakan yang dilakukan adalah menganalisa bersama permasalahan yang menyebabkan kegagalan dan memberikan bantuan jalan keluar.
6.      Tidak menjadikan uang sebagai tujuan hidup

Orang hidup memang membutuhkan uang tetapi tidak selamanya uang menjadi puncak tertinggi bagi kehidupan. Merubah pola pikir bahwa uang sebagai tujuan hidup harus segera dihapus. Menjadikan uang sebagai salah satu alat yang digunakan dalam kehidupan akan lebih baik karena tidak akan “mendewakan” uang. Pun begitu masih banyak orang tua yang lebih merasa bangga anaknya kaya raya berlinangkan harta tanpa tahu bagaimana cara memperolehnya dibandingkan anaknya berguna dan bermanfaat bagi masyakat dalam hal kebenaran.

Wednesday, May 25, 2016

Kosong sama Kosong



Membaca judul di atas akan langsung teringat dengan sebuah lagu dari Slank. Kali ini bukan tentang lagu yang indah liriknya untuk didengar, tetapi tentang menyikapi “kesalahan” yang diperbuat oleh seseorang. Kesalahan yang dimaksud bisa berarti amarah, dendam, benci atau kecewa yang berujung kemarahan.
Kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh seseorang terkadang tidak semulus gelas kaca diatas meja. Ada kesedihan ataupun kesenangan yang menyertainya, disebabkan kejadian dalam rentetan menit demi menit. Tidak ada yang mau menanggung kesedihan, hampir semua orang dengan tangan terbuka untuk memperoleh kebahagiaan.
Perjalanan bersosialisasi membuat interaksi dengan sesama menimbulkan gesekan negatif dan positif. Setiap interaksi yang mengarah ke sisi negatif mengakibatkan dampak pertentangan diantara pihak yang terlibat.
Prasangka jelek timbul pada diri seseorang akibat gesekan negatif dari pihak lain. Kejadian demi kejadian yang dianggap sepele pun bisa menjadi bom waktu siap meledak. Ibarat bom waktu adalah akumulasi kekecewaan yang dipendam, pemantiknya adalah amarah baru yang siap dinyalakan.
Boom… Amarah pun meledak dalam sekejap meluluhlantahkan kepercayaan, persahabatan dan persaudaraan yang telah lama terjalin.
Lantas bagaimana menyikapi persoalan seperti ini?
Ingatlah perjalanan Nabi Muhammad SAW diawal-awal masa kenabian, bahwa perlakuan penduduk Arab lebih kejam sebagai pembalasan atas dakwah yang disampaikan.
Sebagai contoh ketika penduduk Thaif melempari Rasulullah SAW dengan batu dan kotoran unta, apa yang dilakukan beliau justru berkebalikan dengan ego manusia, yakni mendoakan mereka. Sudah jelas perlakuan yang diberikan oleh penduduk Thaif memerangi dakwah, sang Nabi lebih memilih kebaikan sebagai balasan kepada mereka yang memberikan kejahatan.
Hampir sama pada masa kepemimpinan Utsman Bin Affan. Ketika para pemberontak yang berasal dari kaum munafikin berpura-pura masuk Islam, mereka leluasa menebar fitnah kebencian kepada sang khalifah.
Lantas apa yang dilakukan oleh Khalifah Utsman Bin Affan?
Karena Utsman merupakan sahabat nabi yang memiliki akhak paling mirip dengan Rasulullah, tentu yang dilakukan oleh beliau adalah mencegah terjadinya pertumpahan darah. Padahal fitnah dan hasutan yang dilakukan dari sekelompok kecil pemberontak dirasakan seperti pukulan yang merontokan tulang dari badan.
Sungguh fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Bagi Utsman Bin Affan bukan tidak mampu memerangi mereka. Ibarat pemberontak adalah lalat, dengan sekali tepuk pasukan muslim akan mampu memusnahkan pemberontak dalam sekejap. Tapi Utsman selalu berpesan bahwa jagalah perdamaian dengan tidak menumpahkan darah.  Hingga akhirnya umat di masa depan mengetahui bahwa keyakinan tersebut membawa kematian kepada beliau.
Sungguh apa yang dialami Rasulullah dan para sahabatnya dalam menghadapi gesekan didalam kehidupan bermasyarakat lebih berat dibandingkan kehidupan masa sekarang. Tauladan yang patut diikuti adalah tetap menjaga kedamaian meski gesekan-gesekan yang timbul membebani hati terdalam.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. An Nisa: 99.
Dan Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”.
Pencipta kehidupan beserta isi di dalamnya memiliki sifat Maha Pemaaf dan Maha Pengampun, lantas sewajarnya manusia yang notabene ciptaan-Nya juga memiliki sifat-sifat tersebut.
Gesekan-gesekan kecil dari sisi negatif bisa dianggap sebagai warna kehidupan manusia. Warna warni bisa dinikmati tergantung bagaimana seseorang menyikapinya. Akan lebih nikmat bagi tiap orang, bahwa gesekan negatif yang timbul bisa diperlakukan “Kosong sama Kosong”. Artinya memaafkan dan melupakan perselisihan yang telah terjadi.
Kembali mengutip Slank, -PLUR- (Piss, Love, Unity n Respect).

Hormati sesama, hargai sesama dan lupakanlah kesalahan orang lain selagi perbuatan tersebut tidak melanggar hukum negara maupun syar’i.