Zakat
merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu
yang diwajibkan oleh Alloh untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak
menerima. Berdasarkan jenisnya, zakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zakat
mal (harta) dan zakat nafs (jiwa).
Barang
yang dikenakan zakat memiliki beberapa persyaratan, berikut ini merupakan
syarat dari barang yang wajib dizakati:
a.
Barang yang
telah dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah. Adapun barang tesebut
didapat dari usaha, bekerja, warisan atau pemberian secara sah yang memiliki
manfaat untuk dipergunakan dan disimpan.
b.
Harta yang
berkembang. sebagai contoh harta yang berkembang adalah harta perniagaan,
peternakan dan pertanian.
c.
Telah mencapai
nishab. Sebagai syarat harta itu wajib dizakati adalah telah mencapai nishab,
dimana nishab sendiri merupakan ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu harta.
d.
Mencapai waktu
satu tahun. Zakat dikeluarkan dalam kurun waktu satu tahun dari harta yang
telah dimiliki. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan kurun waktu satu
tahun. Dalam harta pertanian, zakat dapat dilakukan berdasarkan waktu panen
atau periode panen.
Maka
sesuai dengan QS. Bayyinah: 5 yaitu “Tidaklah mereka itu diperintah, melainkan
supaya beribadah kepada Alloh, dengan ikhlas dan condong melakukan agama
karena-Nya, begitu juga supaya mengerjakan shalat dan membayarkan zakat dan
itulah agama yang lurus”. Setiap harta yang dimiliki dan memenuhi syarat
diatas, maka harta tersebut wajib untuk dibayarkan zakat.