Kuesioner
dibutuhkan dalam proses penyelesaian penelitian. Fungsi dari kuesioner adalah sebagai
alat untuk memperoleh data dari responden. Kuesioner mampu mentransformasikan
jawaban responden menjadi data yang siap untuk dianalisa. Sebelum melakukan
observasi lapangan, maka seorang peneliti harus menyiapkan kuesioner yang mampu
memberikan informasi sesuai kebutuhan penelitian. Berikut ini beberapa
persiapan yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan kuesioner:
a. Menetapkan
informasi yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian
Peneliti harus menyiapkan beberapa
informasi terkait kebutuhan penelitian. Informasi yang ingin diperoleh dari
responden dapat terlihat dari tujuan akhir penelitian.
b. Menentukan
metode wawancara
Teknik interview yang dilakukan
dapat menetukan jenis kuesionernya. Wawancara langsung atau memberikan
kuesioner kepada responden untuk diisi sendiri akan menentukan desain
kuesioner.
c. Menetapkan
butir-butir pertanyaan
Butir-butir pertanyaan yang disusun
harus mampu memberikan jawaban atau informasi yang sebenarnya dan dibutuhkan
untuk proses penelitian. Secara nyata, butir pertanyaan merupakan penentuan
apakah penelitian tersebut berhasil atau tidak. Kesalahan butir pertanyaan akan
memberikan informasi yang tidak berguna atau tidak bermanfaat dan
memberikan untuk pernyataan yang salah
terhadap hasil penelitian.
d. Desain
pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketersediaan jawaban responden
Beberapa pilihan jawaban mungkin
tidak tersedia bagi respoden, maka disini peneliti harus memberikan pilihan
lain bagi responden untuk memberikan jawaban secara terbuka. Karena dalam
percarian data, seorang peneliti tidak boleh mengarahkan responden untuk
memilih jawaban tertentu.
e. Struktur
dan kalimat pertanyaan
Pertanyaan yang dibuat dalam
kuesioner harus tersusun secara terstruktur. Pertanyaan yang dibuat dapat
secara berurutan sesuai dengan jawaban yang akan diberikan atau dapat
menggunakan urutan berdasarkan tema pertanyaan. Kalimat yang disusun harus
mudah dipahami oleh responden dan pertanyaan yang memiliki unsur kalimat
positif.
f. Mendesain
kuesioner
Biasanya jumlah pertanyaan yang
tersaji dalam kuesioner tidak sedikit, hal ini untuk efektivitas dan efisiensi
dalam proses pencarian data. Maka desain pertanyaan harus dibuat yang menarik
dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi responden ketika melihat struktur
pertanyaan yang banyak.
g. Uji
coba kuesioner
Kuesioner yang baik akan tercipta setelah diuji
cobakan terlebih dahulu. Beberapa masukan dari responden akan memberikan dampak
positif dalam proses pengisian kuesioner. Uji coba kuesioner dapat dilakukan
dengan memberikan 10-20 kuesioner kepada responden atau tergantung jumlah
sample dan populasi yang digunakan.