Hukuman pertama
yang di terima bagi para pendosa bukanlah neraka, melainkan terpisah dari Allah
SWT. Terpisah di sini dalam arti bahwa Allah SWT tidak akan mendengar segala
doa maupun pengaduan, serta diabaikannya pertolongan. Sungguh sangat celaka
apabila Allah SWT tidak akan mendengarkan segala permintaan dan tidak
memberikan perlindungan kepada manusia.
Allah SWT
berfirman:
“pada hari itu
manusia berkata: ‘ke mana tempat lari?’ sekali-kali tidak! Tidak ada tempat
berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.”
(QS. Al Qiyaamah: 10-12).
Siapakah di dunia
ini yang mampu memberikan segala permintaan dan perlindungan kalau bukan Allah
SWT semata. Apa yang terjadi apabila Allah SWT telah menghentikan rahmat-Nya
untuk manusia?
Allah SWT
berfirman:
“Sekali-kali
tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat)
Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka. Kemudian
dikatakan (kepada mereka): ‘inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan.’”
(QS. Al Muthaffifiin: 15-17).
Nah, itulah
hukuman pertama yang akan di terima oleh ahli neraka sebelum dimasukkan kedalam
neraka. Bukankah perjumpaan dengan Allah SWT adalah harapan semua umat muslim?
Apa jadinya kalau perjumpaan itu hanya akan mendapatkan azab dari Allah SWT.
Hal ini
berbanding terbalik bagi umat-Nya yang beriman. Allah SWT akan memberikan
segala kenikmatan bagi umat muslim yang senantiasa menjalankan perintah dan
meninggalkan larangan-Nya. Segala nikmat yang ada di dunia ini tidak sebanding
dengan kenikmatan yang kelak akan diberikan oleh Allah SWT.
Allah SWT
berfirman:
“Wajah-wajah
(orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka
melihat.” (QS. Al Qiyaamah: 22-23).
Amat beruntung
bagi manusia yang semasa di dunia tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk
bermaksiat. Segala perbuatan yang dilakukan baik maupun buruk akan diberikan
balasan. Janji Allah SWT adalah janji yang pasti, bukan seperti manusia yang
terkadang mengingkari.
Allah SWT
berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah
anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh (berisi
minuman). Didalamnya mereka tidak akan mendengarkan perkataan yang sia-sia dan
tidak (pula perkataan) dusta.” (QS. An Naba’: 31-35).
Di sisa umur yang
masih kita miliki, akan lebih baik segera kembali ke jalan-Nya. Yakni, jalan
menuju kebahagiaan yang hakiki, jalan yang di ridhai oleh Allah SWT. Jangan sampai
dikemudian hari, kelak menjadi umat yang merugi. Sungguh penyesalan dihari
akhir tiada guna.
Allah SWT
berfirman:
“Kecelakaanlah
bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu, kemudian kecelakaanlah
bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.” (QS. Al
Qiyaamah: 34-35).
Dalam Surat Al
Qiyaamah ayat 34-35 disebutkan kutukan
bagi orang kafir diulang-ulang sampai empat kali. Yakni, pertama disaat manusia
tersebut akan mati. Kedua ketika didalam kubur. Ketiga ketika hari kebangkitan
dan keempat dalam neraka jahannam.
Na’udzubillahimindzalik…
0 comments:
Post a Comment