“Sesungguhnya hartamu dan
anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Alloh pahala yang besar”
(QS. At-Tagobun: 15)
Tangisan yang disambut senyuman
adalah ketika bayi lahir ke dunia, baik orang tua, keluarga, kerabat maupun
teman jauh akan suka cita ikut merasakan kebahagiaan. Dari waktu ke waktu, dari
hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan adalah penantian yang
cukup panjang untuk menantikan kelahiran sang buah hati.
Segala persiapan telah dilakukan
jauh hari sebelum sang bayi lahir. Sang ibu kembali menjadi ratu dirumah
tangga, sama ketika sang perempuan duduk dipelaminan. Semua orang akan
memperhatikan, menjaga dan melayani sampai kelahiran sang bayi.
Kedatangan sang bayi ke dunia
memberikan dampak yang luar biasa. Kelahiran sang bayi merupakan sebuah harapan
sebagai penerus kedua orang tuanya. Baik penerus secara biologis maupun penerus
keinginan dan cita-cita kedua orang tua. Kedatangan sang bayi ke dunia juga
sebagai pelengkap keluarga. Keluarga didefinisikan sebagai satu kumpulan
manusia yang mempunyai hubungan darah atau pertalian sah seperti perkawinan dan
pengambilan anak angkat.
“harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih
baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan” (QS.
Al-Kahfi: 46)
Bayi merupakan anugerah dari Sang
Pencipta, salah satu bentuk titipan yang diberikan kepada manusia. Bahkan
pepatah mengatakan “banyak anak, banyak rezeki”, semakin banyak memiliki
anak, dipercaya rezeki keluarga juga meningkat. Orang tua sering berucap, bahwa tiap anak membawa rezeki masing-masing.
Pada bulan Agustus 2008, Majalah Hello! Memajang foto
eksklusif sang bayi kembar Angelina Jolie dan Brad Pitt yang bernama Konx dan
Vivienne. Harga foto sang bayi kembar ini boleh dikatakan tidak murah, foto
mereka dihargai US$14 Juta atau sekitar Rp 128 miliar. Begitu mahal dan
berharganya sang bayi, membuat orang lain bersedia membayar sejumlah uang untuk
foto sang bayi.
Pengaruh sang bayi terhadap lingkungan
begitu terasa. Ketika sang ayah pulang bekerja, menghabiskan waktunya dikantor
dengan membawa oleh-oleh rasa capek, seketika rasa capek yang dirasakan
berkurang melihat sang bayi tertidur pulas. Jauhnya jarak maupun waktu tidak
mengalangi kakek dan nenek untuk melepas rindu dengan kehadiran sang bayi.
Beberapa orang tua berpendapat kasih sayang kakek dan nenek ke cucu lebih besar
dibandingkan ke anak. Bahkan beberapa kasus orang tua yang tadinya tidak
merestui pernikahan anak, merubah sikapnya setelah kelahiran cucu.
Tangisan sang bayi dimalam hari
membangunkan orang tua segera beranjak dari rasa kantuk. Memberi susu,
mengganti popok atau menimang sang bayi agar terlelap. Ketika tangisan sang
bayi tiada henti membuat orang tua merasa cemas. Teramat besar perhatian dan
tidak terukur rasa kasih sayang yang diberikan orang tua kepada sang bayi.
Orang merasa senang ketika melihat
sang bayi, begitu lucu menggemaskan. Siapapun yang melihat akan merasa senang.
Terasa kebahagiaan dari sang bayi menular, bisa dirasakan siapa saja baik yang
mempuyai hubungan keluarga maupun tidak. Bahkan tergerak dari dalam hati untuk
mendekati ataupun sekedar menggoda sang bayi. Tenang dan nyaman dapat dirasakan
ketika berada dalam jarak yang dekat.
“Dan orang-orang yang berkata ‘Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertaqwa’” (QS. Al-Furqon: 74)
Dimata orang dewasa, sang bayi adalah
tubuh kecil yang beraktifitas menangis dan tidur. Nyatanya dengan aktifitas
minim tersebut, sang bayi mampu memberikan kebahagiaan. Tidak sedikit pasangan
yang merasa kurang bahagia, ketika kehamilan yang ditunggu belum juga terjadi.
Bahkan biaya yang besar dikeluarkan untuk memperoleh kehamilan yang di
harapkan.
Adapula beberapa orang yang
mengambil kesempatan menawarkan bayinya untuk dijual, mengetahui besarnya
keinginan pasangan untuk memiliki anak. Bahkan beberapa dikota besar sudah
terungkap sindikat perdagangan bayi. Peminatnya bukan dari dalam negeri saja,
pasangan dari luar negeri berani membayar lebih mahal apabila sang bayi yang
dijual sesuai dengan yang di inginkan.
Beberapa kasus kecelakaan di penjuru
dunia yang melibatkan sang bayi, secara ajaib berhasil selamat dari maut. Sudah
sangat banyak diberitakan kejadian yang menghebohkan ini. Begitu hebatkah sang
bayi? Padahal bayi belum mampu berdiri maupun berjalan, masih tergantung
terhadap peran orang lain. Tapi mengapa bayi mampu selamat dari beberapa
kecelakaan yang terjadi.
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharahlah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada meraka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim:6)
Kehadiran sang bayi ditengah-tengah
keluarga bukan hanya menjadi kebahagian tetapi juga menjadi sebuah tanggung
jawab. Sang bayi akan tumbuh menjadi anak, remaja dan dewasa. Baik buruknya
ditentukan oleh peran orang tua. Ketika sang bayi tumbuh menjadi anak soleh dan
solehah yang berbakti, bisa menjadi penyelamat ketika di akhirat. Begitu pula
sebaliknya sang bayi juga bisa menjerumuskan orang tua masuk dalam siksa Alloh,
apabila anak tumbuh tidak sesuai dengan ajaran agama.
Sang
bayi adalah asset… tergantung orang tua menjadikan keuntungan atau kerugian.
0 comments:
Post a Comment