Thursday, April 30, 2015

Mengerjakan Shalat Sunnah


Selain shalat wajib, salah satu warisan dari Rasulullah SAW yang sering dikerjakan oleh umat muslim yaitu shalat sunnah. Banyak umat muslim yang mengerjakan shalat sunnah di Masjid. Lantas dimanakah mengerjakan shalat sunnah yang dianjurkan nabi SAW?
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:
Lakukan sebagian shalat kalian di rumah kalian, dan janganlah rumah kalian dijadikan seperti kuburan.” (HR. Bukhari).
Sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah mengerjakan shalat sunnah di rumah. Memang tidak ada secara khusus melarang shalat sunnah di Masjid, karena memang Masjid adalah tempat mendirikan shalat, terutama shalat berjamaah. Lebih utama ketika mendirikan shalat sunnah adalah di rumah. Sifat, tindakan dan perilaku Rasulullah SAW adalah sumber pembelajaran agar selamat di dunia dan akhirat. Sepantasnya sebagai umat muslim tentu mengikuti yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Mengerjakan shalat sunnah dirumah memiliki banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut:
a.       Mengikuti anjuran Rasulullah SAW.
b.      Mengajarkan wanita dan anak-anak untuk mengerjakan shalat.
c.       Mengusir syaitan dari rumah.

d.      Menghindari ibadah disertai unsur pamer atau riya’.

Tuesday, April 28, 2015

Amboina Box Turtle (Cuora Amboinensis)


In the world there are various types of turtles, mostly found in Indonesia, one of which is a turtle that has the local name "Kura Batok" or "Kura Ambon". In English, also known as the Southeast Asian Box Turtle or Amboina Box Turtle.
In Indonesia, there are two types of Amboina Box Turtle which can be distinguished by the color of the carapace, which is black and brown. Amboina Box turtle in brown carapace found in Sulawesi, Maluku and small islands in the eastern part of Indonesia. While Amboina Box Turtle in black carapace many inhabited in Sumatra and Java.
Amboina Box Turtle have characteristics that can close the plastron section, because of this uniqueness certain people mention as broken turtle. Another unique feature found on the head that has a line extending to the neck.
Ambon tortoise habitats are usually in the reservoir, lake, creek, not flash-flowing River and also live in agricultural areas such as rice paddies. When staying in the area of ​​rice fields will make the basin to camouflage with the nature. When they were not looking for food, they will also be silent in the hole.
Amboina Box Turtle reach a length of 20-25cm in adulthood. To distinguish between the male sexes with females could see from the plastron. Amboina Box Turtle males will slightly curved underneath, while females tend to have a flat plastron.
Eggs produced in one period are not as much as sea turtles. This is what makes the turtle endangered. The incubation period is 3 months. Newly hatched Amboina Box Turtle will stay on the edge of the river. These turtles are not a good swimmer, although sometimes encountered in riverbed.

Their food are fruits and vegetables, but they are also willing to eat small fish, snails, worms and small fish. It will require a long process of metabolism when they eating other than fruits and vegetables.
These turtles like other reptiles that have a habit of basking in the morning. This is a common thing done by cold-blooded animals. Sunbathing also helps the process of metabolisms.

In the Market, Amboina Box Turtle have a price that is not too expensive. So many enthusiasts and beginners who learn to maintain these turtles. Besides the Red-eared slider turtle, Amboina Box Turtle are widely available in the animals market in the big city. In a small town, generally sold in road curb by fish traders.











Monday, April 13, 2015

Empat Periode Usia Manusia


Kala pemuda berusia 60 tahun, separuh usianya telah habis oleh tidur di gelap malam. Seperempat usianya melintas tanpa diketahui, apakah berjalan ke kanan ataukah ke kiri. Seperempat usianya yang lain ditelan sakit, uban dan repot mengurus keluarga.” –Ali bin Abi Thalib

Usia manusia dilalui tanpa disadari telah melewati banyak waktu. Kalau kemarin dirasa masih bermain-main dengan teman sekolah, sekarang sudah bekerja, mungkin lusa sudah bermain dengan cucu. Meskipun bertahun-tahun, tapi kalau diingat-ingat, rasanya peristiwa yang sudah dilalui seperti belum lama terjadi.
Waktu kematian seorang manusia tidak ada yang mengetahui, semakin bertambahnya usia, sebanding dengan berkurang waktu yang dimiliki di dunia. Artinya, sudah banyak waktu yang dilalui daripada yang belum dijalani. Walaupun tiap orang memiliki ‘jatah’ usia yang berbeda.
Dalam khazanah Islam, usia manusia dibagi menjadi empat periode. Pertama, periode kanak-kanak atau thufuliyah. Kedua, periode muda atau syabab. Ketiga, periode dewasa atau kuhulah, dan keempat, periode tua atau syaikukhah.
Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, periode kanak-kanak adalah saat anak mulai lahir sampai baligh. Periode kedua, yakni usia muda dimulai dari baligh sampai orang tersebut berusia 40 tahun. Sedangkan periode dewasa dimulai ketika umur 40 tahun sampai 60 tahun. Terakhir, periode tua yakni usia 60 tahun sampai seterusnya.
Masa kanak-kanak banyak dilalui dengan masa bermain, atau bisa dikatakan pada masa ini menjadi awal mula seorang anak perlu diberi pondasi (pendidikan) yang baik. Masa kanak-kanak merupakan masa meniru, perlu diberikan contoh yang tepat pada periode pertama ini.
Pada periode kedua, masa muda adalah masa mencari jati diri. Dimasa-masa ini, akal anak muda belum terbentuk secara matang. Anak muda masih menggunakan egonya untuk menjalankan apa yang menjadi kehendaknya. Peralihan menjadi dewasa terjadi pada periode ini.
Kematangan atau kedewasaan seorang terjadi pada periode ketiga. Periode ini dikatakan bahwa seorang telah mencapai kedewasaan secara fisik, mental, intelektual, emosional dan spiritual. Berbeda dengan periode sebelumnya, dalam Islam, periode ini memiliki perhatian khusus.
Allah SWT berfirman:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang tua ibu bapak-nya, ibunya mengandungnya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sehingga aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’” (Al Ahqaaf: 15).
Periode terakhir atau keempat ialah ketika manusia sudah mendekati akhir masa hidup di dunia. Pada periode ini, seorang akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan-nya. Waktu yang sudah semakin habis, menjadi pertimbangan terpenting untuk segera merubah ke arah yang lebih baik.
Rasulullah SAW bersabda:

Seorang hamba Muslim bila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai enam puluh tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepada-Nya. Bila usianya mencapai tujuhpuluh tahun, para penduduk langit akan mencintainya. Jika usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai semblan puluh tahun, Allah akan menghapus dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang belakangan, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai ‘tawanan Allah’ di bumi’”. (HR. Ahmad).

Wednesday, April 8, 2015

Kesuksesan Instan


“Kebanyakan orang hanya melihat pencapainnya saja, mereka tidak pernah peduli pada tahap yang dilalui untuk mencapai hasil itu.” – Michael Jakson
Puncak karir – suatu titik harapan bagi semua orang yang ingin diraih. Penuh perjuangan waktu, biaya, tenaga, pikiran dan segala ide yang dikeluarkan untuk mencapai titik puncak tersebut. Tak lupa, iringan doa dipanjatkan menuju atas, agar kesuksesan yang diinginkan segera datang.
Perjalanan hidup seseorang  tidaklah sama, si A mampu memperoleh kesuksesan setelah usianya lanjut.  Sedangkan, si B memperoleh kesuksesan dengan waktu yang singkat. Ada orang yang mengatakan – faktor nasib.
Kesuksesan dan ketenaran merupakan sesuatu yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan melengkapi. Orang yang sukses dapat dipastikan memiliki ketenaran, meskipun hanya lingkup bidang yang ia kuasai. Sedangkan, ketenaran – belum tentu puncak kesuksesan.
Banyak orang tenar dengan cara-cara instan, kontroversial kata kuncinya. Tapi tenar instan tidak menjamin orang tersebut berada dipuncak kesuksesan. Banyak orang tenar secara cepat, tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertanyaannya, apakah ketenaran yang didapatkan secara instan bisa berlangsung lama?
Sebagai contoh, bisa kita lihat ditelevisi. Beberapa orang sempat booming dengan tindakan yang dilakukan di youtube. Atau,tidak sedikit yang memanfaatkan suatu kejadian untuk memperoleh ketenaran. Banyak amatir yang tiba-tiba menjadi ahli mengomentari suatu fenomena. Orang-orang yang tenar secara instan ini hanya sekejap saja muncul, seiring kejenuhan penonton menyaksikan tayangan yang sama dibeberapa stasiun televisi. 
Berbeda dengan kesuksesan yang didapat dengan kerja keras, usaha yang luar biasa, proses yang melelahkan, waktu yang banyak dikorbankan dan kesulitan yang selalu menyertai. Kesuksesan yang diraih dengan proses yang panjang menempa pelakunya untuk tahan secara fisik dan mental.
Masalah yang datang silih berganti merupakan makanan pokok yang siap disantap. Masalah bukan lagi menjadi halangan, tetapi menjadi menu yang harus ada. Seperti orang makan, memerlukan berbagai macam bumbu agar masakan yang dimakan memiliki aneka rasa yang membuat lidah merasa nikmat.
Berbeda dengan orang yang memperoleh ketenaran secara instan tanpa melalui proses yang rumit nan panjang. Ketenaran instan membuat pelakunya tidak lama berada pada posisi tersebut. Sudah pasti orang ini tidak siap dengan apa yang diperolehnya, meski apa yang diraih saat itu adalah titik puncak yang diinginkan.
Jadi, proses yang panjang, rumit, melelahkan, membosankan adalah bagian sedikit bumbu yang harus dimasukan kedalam panci kehidupan. Nantinya, masakan yang dihidangkan adalah kesuksesan yang nikmat. Ibarat makanan, semakin banyak bumbu yang digunakan, semakin enak masakan tersebut apabila mampu diolah dengan tepat.


Orang bijak berkata “kesuksesan dilihat dari proses bukan hasil.” Ketika seseorang mampu melewati setiap proses dan tahapan yang dilalui - dirinya telah sukses melewati tiap ujian yang dihadapi. Apabila proses dan tahapannya panjang, maka kesuksesan yang didapatkan sebanyak proses yang telah dilewati.