“Kebanyakan orang hanya melihat pencapainnya saja,
mereka tidak pernah peduli pada tahap yang dilalui untuk mencapai hasil itu.” –
Michael Jakson
Puncak karir –
suatu titik harapan bagi semua orang yang ingin diraih. Penuh perjuangan waktu,
biaya, tenaga, pikiran dan segala ide yang dikeluarkan untuk mencapai titik
puncak tersebut. Tak lupa, iringan doa dipanjatkan menuju atas, agar kesuksesan
yang diinginkan segera datang.
Perjalanan hidup
seseorang tidaklah sama, si A mampu
memperoleh kesuksesan setelah usianya lanjut.
Sedangkan, si B memperoleh kesuksesan dengan waktu yang singkat. Ada
orang yang mengatakan – faktor nasib.
Kesuksesan dan
ketenaran merupakan sesuatu yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan
melengkapi. Orang yang sukses dapat dipastikan memiliki ketenaran, meskipun
hanya lingkup bidang yang ia kuasai. Sedangkan, ketenaran – belum tentu puncak
kesuksesan.
Banyak orang
tenar dengan cara-cara instan, kontroversial kata kuncinya. Tapi tenar instan
tidak menjamin orang tersebut berada dipuncak kesuksesan. Banyak orang tenar
secara cepat, tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertanyaannya, apakah
ketenaran yang didapatkan secara instan bisa berlangsung lama?
Sebagai contoh,
bisa kita lihat ditelevisi. Beberapa orang sempat booming dengan
tindakan yang dilakukan di youtube. Atau,tidak sedikit yang memanfaatkan
suatu kejadian untuk memperoleh ketenaran. Banyak amatir yang tiba-tiba menjadi
ahli mengomentari suatu fenomena. Orang-orang yang tenar secara instan ini hanya
sekejap saja muncul, seiring kejenuhan penonton menyaksikan tayangan yang sama
dibeberapa stasiun televisi.
Berbeda dengan
kesuksesan yang didapat dengan kerja keras, usaha yang luar biasa, proses yang
melelahkan, waktu yang banyak dikorbankan dan kesulitan yang selalu menyertai.
Kesuksesan yang diraih dengan proses yang panjang menempa pelakunya untuk tahan
secara fisik dan mental.
Masalah yang
datang silih berganti merupakan makanan pokok yang siap disantap. Masalah bukan
lagi menjadi halangan, tetapi menjadi menu yang harus ada. Seperti orang makan,
memerlukan berbagai macam bumbu agar masakan yang dimakan memiliki aneka rasa
yang membuat lidah merasa nikmat.
Berbeda dengan
orang yang memperoleh ketenaran secara instan tanpa melalui proses yang rumit nan
panjang. Ketenaran instan membuat pelakunya tidak lama berada pada posisi
tersebut. Sudah pasti orang ini tidak siap dengan apa yang diperolehnya, meski
apa yang diraih saat itu adalah titik puncak yang diinginkan.
Jadi, proses yang
panjang, rumit, melelahkan, membosankan adalah bagian sedikit bumbu yang harus
dimasukan kedalam panci kehidupan. Nantinya, masakan yang dihidangkan adalah
kesuksesan yang nikmat. Ibarat makanan, semakin banyak bumbu yang digunakan,
semakin enak masakan tersebut apabila mampu diolah dengan tepat.
Orang bijak
berkata “kesuksesan dilihat dari proses bukan hasil.” Ketika seseorang mampu
melewati setiap proses dan tahapan yang dilalui - dirinya telah sukses melewati
tiap ujian yang dihadapi. Apabila proses dan tahapannya panjang, maka
kesuksesan yang didapatkan sebanyak proses yang telah dilewati.
0 comments:
Post a Comment