Thursday, March 8, 2018

Proses Pembuatan Kuesioner


Kuesioner dibutuhkan dalam proses penyelesaian penelitian. Fungsi dari kuesioner adalah sebagai alat untuk memperoleh data dari responden. Kuesioner mampu mentransformasikan jawaban responden menjadi data yang siap untuk dianalisa. Sebelum melakukan observasi lapangan, maka seorang peneliti harus menyiapkan kuesioner yang mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan penelitian. Berikut ini beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan kuesioner:
a.    Menetapkan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian
Peneliti harus menyiapkan beberapa informasi terkait kebutuhan penelitian. Informasi yang ingin diperoleh dari responden dapat terlihat dari tujuan akhir penelitian. 
b.    Menentukan metode wawancara
Teknik interview yang dilakukan dapat menetukan jenis kuesionernya. Wawancara langsung atau memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi sendiri akan menentukan desain kuesioner.
c.    Menetapkan butir-butir pertanyaan
Butir-butir pertanyaan yang disusun harus mampu memberikan jawaban atau informasi yang sebenarnya dan dibutuhkan untuk proses penelitian. Secara nyata, butir pertanyaan merupakan penentuan apakah penelitian tersebut berhasil atau tidak. Kesalahan butir pertanyaan akan memberikan informasi yang tidak berguna atau tidak bermanfaat dan memberikan  untuk pernyataan yang salah terhadap hasil penelitian.
d.    Desain pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketersediaan jawaban responden
Beberapa pilihan jawaban mungkin tidak tersedia bagi respoden, maka disini peneliti harus memberikan pilihan lain bagi responden untuk memberikan jawaban secara terbuka. Karena dalam percarian data, seorang peneliti tidak boleh mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu.
e.    Struktur dan kalimat pertanyaan
Pertanyaan yang dibuat dalam kuesioner harus tersusun secara terstruktur. Pertanyaan yang dibuat dapat secara berurutan sesuai dengan jawaban yang akan diberikan atau dapat menggunakan urutan berdasarkan tema pertanyaan. Kalimat yang disusun harus mudah dipahami oleh responden dan pertanyaan yang memiliki unsur kalimat positif.
f.     Mendesain kuesioner
Biasanya jumlah pertanyaan yang tersaji dalam kuesioner tidak sedikit, hal ini untuk efektivitas dan efisiensi dalam proses pencarian data. Maka desain pertanyaan harus dibuat yang menarik dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi responden ketika melihat struktur pertanyaan yang banyak.
g.    Uji coba kuesioner

Kuesioner yang baik akan tercipta setelah diuji cobakan terlebih dahulu. Beberapa masukan dari responden akan memberikan dampak positif dalam proses pengisian kuesioner. Uji coba kuesioner dapat dilakukan dengan memberikan 10-20 kuesioner kepada responden atau tergantung jumlah sample dan populasi yang digunakan.
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment