Kota merupakan pusat
dari berbagai aktivitas penduduk suatu wilayah. Segala sarana dan prasarana
akan mudah didapatkan di pusat kota.
Pusat aktivitas ini akan mendorong penduduk dari berbagai tempat untuk datang
menuju kota atau lebih dikenal dengan urbanisasi.
Fenomena orang mudik
ketika lebaran dapat menggambarkan bahwa kota menjadi tempat favorit bagi
masyarakat untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik. Hal ini menandakan
bahwa kota merupakan pusat konsentrasi dari suatu wilayah.
Keuntungan berlokasi
pada tempat konsentrasi dikarenakan faktor skala ekonomi (economic of scala)
atau aglomerasi (economic of localization). Economic of scala
adalah keuntungan karena dapat berproduksi berdasarkan spesialisasi sehingga
produksi lebih besar dan biaya per-unit lebih efisien. Dasar dari economic
of scala adalah faktor-faktor produksi yang tidak dapat dibagi (indivisibility).
Economic of
agglomeration merupakan
keuntungan karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam keperluan dan
fasilitas yang dapat menunjang aktivitas perusahaan. Penunjang aktivitas
perusahaan meliputi pemerintahan terkait perijinan, perbankan terkait
permodalan, listrik dan air bersih terkait sumber daya, supplier dan pasar
serta lain sebagainya.
Hubungan kota dengan
daerah belakangnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya kota
generatif, kota parasitatif dan enclave. Kota generatif adalah kota yang
menjalankan berbagai macam fungsi bagi kota tersebut maupun untuk daerah yang
dibelakangnya.
Kota generatif
mendapatkan support dari daerah pedalaman terkait berbagai macam
kebutuhan yang harus terpernuhi, contoh makanan, bahan mentah dan tenaga kerja.
Kota generatif dapat menjadi tolak ukur untuk perkembangan daerah pedalaman
dalam kemajuan dan pembangunan. Daerah pedalaman dapat menyerap kemajuan dan
pembangunan.
Kota parasitatif
merupakan kota yang tidak banyak berfungsi menolong daerah belakangnya atau
bahkan mematikan berbagai usaha yang mulai tumbuh didesa. Hal ini disebabkan
karena kota parasitatif masih terdiri dari lahan pertanian atau perkebunan dan
belum banyak tumbuh perindustrian.
Terakhir, hubungan kota dengan belakangnya bersifat enclave.
Daerah belakang tidak memberikan support kepada kota, bukan karena tidak
mampu tetapi bisa dikarenakan kebutuhan diharapkan dari kota lain.
0 comments:
Post a Comment