Wednesday, February 14, 2018

Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh ahli keuangan atau akuntan, memberikan banyak manfaat bagi penggunanya seperti manajer, investor dan akademisi. Namun dalam proses penyusunan laporan keuangan dan setelah terbentuk, laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan berdasarkan sifat-sifat laporan keuangan, diantaranya sebagai berikut:
a. Laporan keuangan dibuat secara periodik, pada dasarnya akan memberikan informasi yang belum final. Hal ini akan mengakibatkan laporan keuangan tidak menunjukan nilai yang likuid.
b.    Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah pada waktu yang lampau. Perubahan nilai rupiah dan penurunan atau kenaikan penjualan belum tentu menggambarkan kondisi yang sebenarnya, bisa jadi peningkatan posisi keuangan bukan karena naiknya penjualan tetapi karena nilai rupiah yang mengalami penguatan.
c. Laporan keuangan tidak menggambarkan posisi atau keadaan keuangan perusahaan, karena factor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam kuantitas. Sebagai contoh kemampuan manajer dalam mengelola perusahaan.

d.    Laporan keuangan yang mencatat angka dalam rupiah dengan anggapan sifatnya tetap atau pasti. Laporan keuangan dibuat berdasarkan konsep going concern atau anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan penyusunan awal. Pada kenyataannya nilai yang dicatat akan mengalami perubahan atau tidak sama dengan nilai pasar dalam kurun waktu tertentu. 
Categories:

1 comment: