“Kita mencari penghidupan dengan apa yang kita dapat,
kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita berikan.” – WINSTON CHURCHILL
Tindakan yang
dilakukan mencerminkan kepribadian seseorang. Penilaian orang lain berasal dari
tindakan terbesar atau tersering yang kita dilakukan. Begitu juga dengan
pandangan masyarakat, segala sesuatu yang menarik perhatian atau cenderung
kontroversial menjadi sebuah “label” tersendiri.
Kesadaran
dibutuhkan dalam segala hal, terutama dalam bertindak. Batas kesadaran berbatas
tipis dengan ego manusia. Di masa modern sekarang kesadaran bukan hanya
dibutuhkan dalam berperilaku, tetapi dalam segala aspek.
Kemajuan
teknologi memudahkan manusia menjalin komunikasi dengan lainnya, tidak jarang,
kemajuan justru menjadi hambatan manusia apabila penggunaannya tidak dalam
konteks yang tepat. Sebagai contoh, aplikasi jejaring sosial membuat orang lain
mudah mengetahui keadaan seseorang melalui “status” dan “display profil” yang
dipasang. Dari “status” dan “display profil” inilah dapat diketahui kepribadian
seseorang.
Alangkah baiknya
sebelum melakukan sesuatu terlebih dahulu memikirkan dampak dan resiko yang
dikerjakan, meskipun hanya membuat “status” atau merubah “display profil” dalam tampilan media sosial
yanng marak baik di smartphone maupun perangkat komputer.
Kesadaran
diperlukan dalam setiap tindakan, agar dapat mencerminkan kepribadian yang
baik. Kesadaran apa yang diperlukan? Berikut ini berbagai kesadaran yang
dibutuhkan setiap manusia:
a. Kesadaran pikiran
Tindakan berasal
dari buah pikir yang diselami. Ketika pikiran memiliki kesadaran yang penuh,
setiap keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Baik keputusan
sebelum bertindak maupun sesudah bertindak. Sebagai contoh, Anda dapat
menanyakan kepada diri sendiri, apa yang menjadi fokus dalam pikiran?
b. Kesadaran
emosional
Kondisi emosi
berperan penting sebagai faktor pendorong dalam bertindak. Keadaan emosi yang
labil cenderung membuat orang tersebut bertindak asal-asalan mengikuti suasana
hati. Hal ini dapat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai
contoh, Anda dapat menanyakan, apa yang saya rasakan dalam diri saat ini?
c. a. Kesadaran pikiran
Tindakan berasal dari buah pikir yang
diselami. Ketika pikiran memiliki kesadaran yang penuh, setiap keputusan yang
diambil adalah keputusan yang tepat. Baik keputusan sebelum bertindak maupun
sesudah bertindak. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri,
apa yang menjadi fokus dalam pikiran?
b. Kesadaran
emosional
Kondisi emosi berperan penting sebagai
faktor pendorong dalam bertindak. Keadaan emosi yang labil cenderung membuat
orang tersebut bertindak asal-asalan mengikuti suasana hati. Hal ini dapat
merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, Anda dapat
menanyakan, apa yang saya rasakan dalam diri saat ini?
c. Kesadaran fisik
Pikiran dan emosional adalah faktor
terbesar yang menggerakan fisik. Namun, diluar kaitan antara pikiran dan emosi,
kondisi fisik juga membutuhkan kesadaran yang prima. Fisik yang kelelahan
berpengaruh terhadap pikiran dan emosional. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan,
apa saya memiliki energi cukup untuk berbuat kebaikan?
d. Kesadaran akan
kemajuan
Melihat kemajuan teknologi saat ini sudah
sepantasnya menjadi modal besar untuk memperoleh yang lebih dibandingkan yang
saat ini dimiliki. Kemajuan teknologi membuat orang mudah mendapatkan ilmu dan
informasi. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan, apa saya dipermudah teknologi
atau diperbudak teknologi?
e. Kesadaran
keberadaan Tuhan
Dimanapun berada, Tuhan tahu apa yang orang
kerjakan, dipikirkan, direncanakan dan bahkan yang sudah dikerjakan diwaktu
yang lama. Tuhan jauh lebih hebat dibandingkan cctv yang berfungsi sebagai
pengawas. Rata-rata orang takut bertindak negatif ketika ada cctv didekatnya,
apakah Anda melupakan bahwa Tuhan mengetahui dimanapun kita berada?
0 comments:
Post a Comment