Monday, May 11, 2015

Kesadaran Dalam Bertindak


Kita mencari penghidupan dengan apa yang kita dapat, kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita berikan.” – WINSTON CHURCHILL

Tindakan yang dilakukan mencerminkan kepribadian seseorang. Penilaian orang lain berasal dari tindakan terbesar atau tersering yang kita dilakukan. Begitu juga dengan pandangan masyarakat, segala sesuatu yang menarik perhatian atau cenderung kontroversial menjadi sebuah “label” tersendiri.
Kesadaran dibutuhkan dalam segala hal, terutama dalam bertindak. Batas kesadaran berbatas tipis dengan ego manusia. Di masa modern sekarang kesadaran bukan hanya dibutuhkan dalam berperilaku, tetapi dalam segala aspek.
Kemajuan teknologi memudahkan manusia menjalin komunikasi dengan lainnya, tidak jarang, kemajuan justru menjadi hambatan manusia apabila penggunaannya tidak dalam konteks yang tepat. Sebagai contoh, aplikasi jejaring sosial membuat orang lain mudah mengetahui keadaan seseorang melalui “status” dan “display profil” yang dipasang. Dari “status” dan “display profil” inilah dapat diketahui kepribadian seseorang.
Alangkah baiknya sebelum melakukan sesuatu terlebih dahulu memikirkan dampak dan resiko yang dikerjakan, meskipun hanya membuat “status” atau merubah  “display profil” dalam tampilan media sosial yanng marak baik di smartphone maupun perangkat komputer.
Kesadaran diperlukan dalam setiap tindakan, agar dapat mencerminkan kepribadian yang baik. Kesadaran apa yang diperlukan? Berikut ini berbagai kesadaran yang dibutuhkan setiap manusia:
a.    Kesadaran pikiran
Tindakan berasal dari buah pikir yang diselami. Ketika pikiran memiliki kesadaran yang penuh, setiap keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Baik keputusan sebelum bertindak maupun sesudah bertindak. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri, apa yang menjadi fokus dalam pikiran?
b.    Kesadaran emosional
Kondisi emosi berperan penting sebagai faktor pendorong dalam bertindak. Keadaan emosi yang labil cenderung membuat orang tersebut bertindak asal-asalan mengikuti suasana hati. Hal ini dapat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan, apa yang saya rasakan dalam diri saat ini?
c.   a.    Kesadaran pikiran
Tindakan berasal dari buah pikir yang diselami. Ketika pikiran memiliki kesadaran yang penuh, setiap keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Baik keputusan sebelum bertindak maupun sesudah bertindak. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan kepada diri sendiri, apa yang menjadi fokus dalam pikiran?
b.    Kesadaran emosional
Kondisi emosi berperan penting sebagai faktor pendorong dalam bertindak. Keadaan emosi yang labil cenderung membuat orang tersebut bertindak asal-asalan mengikuti suasana hati. Hal ini dapat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan, apa yang saya rasakan dalam diri saat ini?
c.    Kesadaran fisik
Pikiran dan emosional adalah faktor terbesar yang menggerakan fisik. Namun, diluar kaitan antara pikiran dan emosi, kondisi fisik juga membutuhkan kesadaran yang prima. Fisik yang kelelahan berpengaruh terhadap pikiran dan emosional. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan, apa saya memiliki energi cukup untuk berbuat kebaikan?
d.    Kesadaran akan kemajuan
Melihat kemajuan teknologi saat ini sudah sepantasnya menjadi modal besar untuk memperoleh yang lebih dibandingkan yang saat ini dimiliki. Kemajuan teknologi membuat orang mudah mendapatkan ilmu dan informasi. Sebagai contoh, Anda dapat menanyakan, apa saya dipermudah teknologi atau diperbudak teknologi?
e.    Kesadaran keberadaan Tuhan
Dimanapun berada, Tuhan tahu apa yang orang kerjakan, dipikirkan, direncanakan dan bahkan yang sudah dikerjakan diwaktu yang lama. Tuhan jauh lebih hebat dibandingkan cctv yang berfungsi sebagai pengawas. Rata-rata orang takut bertindak negatif ketika ada cctv didekatnya, apakah Anda melupakan bahwa Tuhan mengetahui dimanapun kita berada?
Categories:

0 comments:

Post a Comment