Rasulullah SAW
bersabda:
“Sesungguhnya
seseorang di antara kamu mencari seikat kayu bakar, lalu dipanggul di atas
punggungnya itu lebh baik daripada meminta-minta kepada orang lain, ia diberi
maupun ditolak.” (HR. Tirmidzi & Nasa’i).
Di era modern
sekarang, transaksi jual beli dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Kemajuan
teknologi memudahkan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli.
Media internet
dimanfaatkan oleh para penjual untuk memasarkan barang dagangannya. Sedangkan
para pekerja yang tidak memiliki banyak waktu lebih memilih online shop
sebagai wadah untuk membeli barang yang diinginkan.
Transaksi melalui
online shop tidak terbatas tempat dan waktu. Pada masa sebelum internet
mengglobal, transaksi dilakukan ditempat nyata, seperti pasar, toko maupun
pusat jual beli (mall, supermarket dll). Artinya disini antara penjual dan
pembeli bertemu langsung secara tatap muka.
Maraknya
transaksi jual beli dengan tersedianya online shop, membuat seseorang
membeli bisa dilakukan kapan saja, baik pagi hari maupun tengah malam. Kemajuan
teknologi memudahkan bagi penjual maupun pembeli, dengan seringnya aktivitas
jual beli yang dilakukan, bagaimanakah agar transaksi tersebut diberkahi?
a. Berorientasi pada
keuntungan dunia dan akhirat
Rasulullah SAW bersabda:
“Hindarilah keinginan-keinginan duniawi
semampu kalian, karena barangsiapa yang menjadikan keinginan terbesarnya adalah
dunia, maka Allah akan menelantarkannya, dan menjadikan kefakiran di
hadapannya. Dan barangsiapa menjadikan keinginan terbesarnya adalah akhirat,
maka Allah akan mengumpulkan kebaikan dalam urusan-urusannya, dan ia akan
menjadikan kekayaan di dalam hatinya. Dan tidaklah seseorang yang menyerahkan
hatinya kepada Allah, kecuali Allah akan menjadikan hati-hati orang yang
beriman mengarah kepadanya dengan cinta dan kasih sayang. Dan Allah akan
bersegera mendatangkan segala kebaikan baginya.” (HR. Thabrani).
b. Menghindari dusta
Rasulullah SAW bersabda:
“Dua orang yang melakukan jual beli
memiliki hak pilih antara membatalkan atau melanjutkan transaksi selama mereka
belum berpisah, jika mereka jujur dan menjelaskan aib barangnya, niscaya mereka
berdua diberi barokah dalam jual belinya. Dan sebaliknya jika mereka
menyembunyikan aib barangnya dan berdusta, niscaya barokah jual beli mereka
dilenyapkan.” (HR. Muttafaqun’alaih).
c. Menghidari
penipuan
Dari Abu Hurairah ra, berkata: “Pada
suatu hari Rasulullah SAW melewati seorang pedagang sedang menjual makanan,
kemudian Beliau memasukan tanganya ke dalam tumpukan makanan itu. Ternyata
makanan tersebut sudah dicampur, maka beliau bersabda, ‘Bukanlah dari golongan
kami orang yang melakukan penipuan.’” (HR. Muslim & Tirmidzi).
d. Menghindari riba
Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba
tidak akan berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datangnya larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah/2: 275).
e. Memberi tangguhan
atau keringanan
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW
bersabda: “Pernah ada seorang pedagang yang memberi pinjaman kepada
orang-orang. Maka apabila ia melihat orang yang kesulitan di antara mereka, ia
berkata kepada para pemuda penagih hutangnya, ‘Hendaknya kalian memaafkan dia,
mudah-mudahan Allah pun memaafkan kita’. Maka kemudian Allah memaafkannya.”
(HR. Bukhari).
f. Tidak malas dan
tetap semangat
Rasulullah SAW bersabda:
“Ya Allah berilah keberkahan kepada
umatku pada apa yang mereka kerjakan di pagi hari.” (HR. Ibnu Majah
& Tirmidzi).
0 comments:
Post a Comment