Tuesday, January 6, 2015

Keutamaan Berjalan ke Masjid untuk Shalat Berjama’ah


Ketika adzan berkumandang tanda waktu shalat telah tiba. Berbondong-bondong orang menuju masjid, ada yang datang dengan berjalan kaki, ada juga yang datang mengendarai kendaraan bermotor. Banyaknya masjid yang berdiri memudahkan umat muslim mendatangi masjid guna melaksanakan shalat berjama’ah.
Para pedagang di kota Makkah ketika mendengar adzan, maka mereka akan bergegas meninggalkan dagangannya. Bersama-sama menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah.
Rasulullah Saw bersabda:
“Pulanglah dan beradalah kalian di tengah-tengah mereka, ajarilah mereka dan shalatlah kalian. Ketika tiba waktu shalat, maka hendaknya salah satu di antara kalian melakukan adzan dan sebaiknya yang paling tua di antara kalian menjadi imam.” (HR. Bukhari).
Beberapa orang menyepelekan shalat berjama’ah. Dengan alasan kesibukan banyak yang mendirikan shalat sendirian di rumah, di kantor maupun di tempat kerja tanpa berjama’ah. Panggilan adzan untuk segera mendatangai masjid tidak dihiraukan. Tugas maupun pekerjaan dianggap lebih urgent.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Hurairah r.a berkata: “Datang kepada Nabi Saw seorang yang buta matanya lalu dia berkata: ‘Wahai Rasulullah! Sungguh aku tidak menemukan orang yang akan menuntunku ke masjid’”.
Seorang buta tersebut meminta kepada Rasulullah untuk memberi keringanan guna melaksanakan shalat di rumah. Ketika orang tersebut berpaling, beliau memanggilnya kembali: “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?”. Dia menjawab: “Ya.”
Beliaupun bersabda: “Aku wajibkan (datang ke masjid).”
Ketika Rasulullah mewajibkan orang buta mendatangi masjid, artinya bagi seorang muslim tanpa udzur maka bagi dirinya wajib mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yaasiin: 12).
Perjalanan menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah lebih utama dengan berjalan kaki. Karena pahala setiap langkah menuju tempat ibadah akan dihitung sejak keluar dari rumah. Bahkan para malaikat berlomba untuk mencatat setiap pahala umat muslim yang menuju ke masjid.
Ketika masa Rasulullah hijrah di Madinah, Bani Salimah yang menetap di pinggir Madinah, mereka berpindah tempat menuju lokasi yang terdekat dengan masjid. Hal ini dilakukan agar memudahkan mendatangi masjid untuk shalat berjama’ah.
Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya jejak-jejak kaki kalian akan dicatat, maka janganlah kalian berpindah.” (HR. At Tirmidzi).
Hadist diatas menjelaskan bahwa seorang muslim tidak perlu berpindah tempat yang dekat dengan masjid, karena tiap langkah yang dari jauh menuju ke masjid akan dihitung. Setiap perjuangan mendatangi shalat berjama’ah akan dicatat oleh para malaikat.
Dalam kisah yang lain pada masa Rasulullah, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ubay ibn Ka’ab r.a. bahwa ada seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang tidak pernah terlambat shalat berjama’ah. Laki-laki tersebut tidak suka rumahnya dekat dengan masjid.
Laki-laki tersebut berkata kepada Baginda Rasulullah Saw: “Aku tidak suka rumahku berada di dekat masjid, aku ingin langkah kakiku ke masjid dicatat, begitu juga langkah kakiku ketika aku kembali kepada keluargaku.”
Maka Rasulullah Saw bersabda: “Allah telah mengumpulkan padamu iu semua.”
Pahala yang dicatat bukan saja dari langkah saat berjalan menuju masjid, tetapi langkah saat pulang dari masjid dan sampai dirumah juga dicatat sebagai sebuah amalan. Beruntunglah apabila rumahnya jauh dari masjid dan mampu melaksanakan shalat berjama’ah.
Imam Ahmad meriwayatkan, Abdullah ibn ‘Umar r.a berkata: “Rasulullah Saw bersabda: ‘Barangsiapa pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat berjama’ah maka satu langkah kakinya akan menghapus  satu keburukan, dan satu langkah kakinya akan mencatat kebaikan, baik ketika berangkat maupun pulang.’”
Keutamaan lain dari mendatangi shalat berjama’ah adalah mampu menghapus keburukan dari setiap langkah yang digerakan menuju shalat berjama’ah. Dosa yang pernah dikerjakan akan mulai berkurang dengan banyaknya langkah menuju shalat berjamaah.
Selain menghapus keburukan, keutamaan dari langkah menuju shalat berjama’ah adalah mampu mengangkat derajat bagi pelakunya. Derajat yang  mengalami kenaikan bukan hanya di hadapan Allah, tetapi juga dimata kalangan masyarakat.
Langkah menuju shalat berjama’ah juga akan mendapatkan jaminan dari Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda:
“Tiga orang yang semuanya dijamin oleh Allah Swt. Pertama, seorang yang berperang dijalan Allah, maka dia dijamin oleh Allah sampai dia meninggal lalu dimasukan di surga atau dia puang dari perang mendapatkan pahala dan ghanimah. Kedua, seorang yang pergi ke masjid, maka dia dijamin oleh Allah sampai dia meninggal lalu dimasukan di surga. Ketiga, seorang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia dijamin oleh Allah Swt.” (HR. Abu Dawud).

Amatlah beruntung bila mendapatkan jaminan dari Allah Swt, karena hanya Dia yang Maha Kuasa memberikan jaminan yang pasti. Allah bukanlah seperti manusia yang sering ingkar tapi janji-Nya adalah pasti.
Categories: ,

1 comment:

  1. terimakasih arikelnya sangat lengkap, memang sangat benar saat kita berjalan ke masjid saat jam sholat tiba untuk melaksanakan sholat berjamaah, pahala besar sudah mengiring langkah kita.

    ReplyDelete