Salah satu yang
diinginkan dari pernikahan adalah berlanjutnya keturunan atau memiliki anak.
Dalam era modern sekarang, dunia pendidikan menawarkan berbagai program
pengembangan anak. Bekal ilmu dan pengetahuan semata untuk memenuhi tuntutan
dimasa depan.
Selain guru di
sekolah, orang tua merupakan penanggung jawab mutlak mendidik anak. Lantas apa
saja yang dilakukan dalam mendidik anak? Berikut beberapa yang dapat dilakukan
dalam mendidik anak:
a. Mengajarkan untuk
bersyukur
Anak di jaman sekarang adalah tipe
penuntut. Diberbagai media, memberitakan berbagai kejahatan anak yang dilakukan
untuk membeli barang-barang yang sedang ‘hits’ dikalangan anak muda.
Bahkan, seorang anak tega membunuh ibunya hanya karena permintaan dibelikan
sepeda motor ditolak. Kurangnya syukur akan membuat anak cenderung menuntut
orang tua memenuhi segala keinginannya.
Allah Swt berfirman:
“Mengapa Allah menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.”
(QS. An Nisaa’: 147).
b. Beri contoh dan
teladan
Anak merupakan peniru yang baik. Pepatah
mengatakan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Apa yang dilakukan
oleh anak, bisa jadi mencerminkan atau meniru orang tua. Hal ini bisa dilihat
dari kebiasaan dalam keluarga yang dilakukan. Sangat penting memberi anak
contoh yang baik, agar tertanam dasar-dasar yang baik.
c. Hargai anak
Apa yang dilakukan anak patut dihargai oleh
orang tua, terutama usaha atau perjuangannya. Ketika yang dihasilkan ternyata
tidak memuaskan, orang tua tidak boleh menyalahkan. Justru yang dilakukan
adalah mengevaluasi kelemahan anak dan memberi motivasi.
d. Melatih anak
untuk mandiri
Ketika usia anak sudah memasuki dunia
sekolah, orang tua diharapkan mengajarkan kemandirian pada anak. Hal-hal yang
dapat dilakukan oleh anak dapat dilatih agar tidak bergantung kepada orang tua.
Kemandirian pada anak mampu menciptakan kreatifitas dan keaktifan pada anak.
Manja adalah penyebab anak menjadi malas, hal ini dapat dihindari dengan
melatih mandiri.
e. Menceritakan kisah
tauladan
Kisah tauladan pada Nabi dan
sahabat-sahabatnya bisa menjadi dasar tauladan yang baik. Ingatan pada anak
pada usia dibawah 10 tahun masih sangat bagus. Seorang guru mengatakan ‘memberi
ilmu ke anak seperti mengukir di batu’, begitulah gambaran yang diberikan
ketika memberikan contoh tauladan pada anak.
f. Memberi tanggung
jawab
Selain mandiri, tanggung jawab juga perlu
diberikan kepada anak. Tanggung jawab dapat melatih anak untuk belajar
melakukan sesuatu dengan penuh keseriusan, kehati-hatian dan akan berusaha
semaksimal mungkin. Tanggung jawab juga dapat membantu anak merawat dan
menggunakan barang benar.
g. Memberi
kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan
Apa yang diinginkan oleh anak merupakan
salah satu gambaran yang terbaik untuk dirinya. Orang tua tidak selamanya
sebagai penentu dan pengambil keputusan. sebagai contoh ketika anak akan
memilih sekolah atau bidang ilmu yang akan dimasuki. Orang tua tidak boleh
memaksakan segala keiinginannya apabila anak memang tidak menyukai bidang ilmu yang
diinginkan orang tua.
h. Melatih interaksi
secara nyata
Kemajuan internet membuat pergaulan anak
hanya berada di dunia maya. Belum lagi, kemajuan gadget yang membuat anak betah
berjam-jam menghabiskan waktu untuk bermain game. Interaksi sosial secara nyata
dilingkungan akan membantu anak peka terhadap keberadaan sekitarnya.
Permasalahan nyata dapat menjadi pelajaran berharga membantu anak belajar
mengurai suatu permasalahan.
0 comments:
Post a Comment