“Tidak seorang
pun yang meneteskan air mata, meskipun sebesar lalat atau sebesar kepla lalat
karena takut kepada Allah maka ia tidak akan disentuh api neraka sedikit pun.”
(Al-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin).
Hampir setiap
orang pernah menangis. Bahkan yang menjadi salah satu petanda kelahiran bayi
adalah suara tangis yang keluar. Banyak dijumpai seorang menangis karena sedih
atau sakit yang diderita, tidak jarang didapati juga yang menangis karena
bahagia.
Ada yang lebih
utama dari pada menangis karena sedih dan bahagia, yakni air mata yang takut
karena Allah. Seorang lebih sering menangis karena sedih, padahal dalam cinta
kepada Allah, menangis merupakan salah satu tanda takut kepada-Nya.
Rasulullah Saw
bersabda:
“Menangis karena
merasa takut kepada Allah. Dan tidak akan masuk surga orang yang
terang-terangan berbuat maksiat. Andaikata kalian tidak pernah berbuat dosa,
Allah mendatangkan sekelompok orang yang suka berbuat dosa kemudian mereka
mohon ampun maka Allah mengampuni mereka.” (HR. Al Baihaqi dan
Al-Mundziri).
Selain air mata
karena sedih, bahagia dan takut kepada Allah, ternyata ada jenis air mata lain.
Sebagaimana menurut Ibnu Qayyim ada sepuluh jenis air mata, ketiga diantaranya sudah disebutkan
sebelumnya.
Berikut ini
adalah sepuluh jenis air mata menurut Ibnu Qayyim:
a. Air mata karena
kasih sayang dan kelembutan hati.
b. Air mata karena
rasa takut.
c. Air mata karena
cinta.
d. Air mata karena
bahagia.
e. Air mata karena
menghadapi penderitaan.
f. Air mata karena
terlalu sedih.
g. Air mata karena
merasa terhina dan lemah.
h. Air mata untuk
mendapatkan belas kasihan orang lain.
i.
Air mata karena mengikuti orang lain menangis.
j.
Air mata orang munafik pura –pura menangis.
Allah Swt berfirman:
“Dan Ya’qub berpaling dari mereka
(anak-anaknya) seraya berkata: ‘Aduhai duka citaku terhadap Yusuf’, dan kedua
matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan
amarahnya (terhadap anak-anaknya).” (QS. Yusuf: 84).
0 comments:
Post a Comment