Saturday, November 22, 2014

Sujud




Sujud adalah sebuah gerakan membungkuk meletakan kening dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua telapak kaki kebagian tanah, alas atau lantai. Sujud secara bahasa berarti tunduk, merendahkan dan cenderung. Sedangkan makna sujud adalah merendahkan hati dengan penuh kepatuhan, merasakan kebesaran-Nya, sebagai tanda bersyukur dan berserah diri segala tindakan merupakan kehendak-Nya. 

Allah SWT berfirman:
…Dan bersujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Alloh)” (QS. Al-‘Alaq:19)

Rasululloh SAW bersabda:
Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya adalah saat ia bersujud. Maka, saat kalian bersujud, perbanyaklah doa” (HR. Muslim, Baihaqi dan Abu Uwanah). 

Sujud adalah tindakan dimana manusia sangat dekat dengan pencipta-Nya. Pada saat sujud doa cepat dikabulkan, ampunan diberikan dan mampu mengangkat derajat manusia. Dengan sering bersujud maka akan sering pula mengingat akhirat.

Kehidupan akhirat adalah dimana setiap manusia akan melewati fase ini. Segala tindakan didunia akan diperhitungkan diakhirat, serta memberi balasan sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Manusia dianjurkan memperbanyak sujud agar selamat dari api neraka. Hal ini sesuai dengan sabda 

Rasululloh SAW:
Jika Alloh ingin memberikan rahmat-Nya kepada ahli neraka, Alloh akan memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan ahli neraka yang pernah beribadah kepada-Nya. Mereka dapat diketahui dari bekas sujud di keningnya. Alloh juga mengharamkan neraka menjilat tanda bekas sujud sehingga mereka pun akan dikeluarkan dari neraka. Sesungguhnya semua mansia dapat dijilat api neraka kecuali bekas sujud”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sungguh sangat utama sujud seseorang sehingga menghindarkan dirinya dari api neraka. Didalam neraka bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang apinya tidak pernah padam. Panas api neraka jauh lebih panas dibandingkan api yang ada di bumi sekarang. Tentunya sangat mudah untuk membakar para penghuni neraka. Atas kebesaran Alloh, api neraka tidak akan mampu membakar bekas sujud seseorang. Bahkan Alloh mengharamkan neraka untuk menjilat bekas sujud yang dikerjakan seseorang kala di dunia.

Ketika bersujud manusia merasa bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan-Nya, mengetahui bahwa begitu besar anugerah yang diberikan berupa kenikmatan. Tidak terhitung dan begitu luas rahmat yang diberikan sehingga manusia tidak akan mampu menghitung, dengan bersyukur sebagai tanda terima kasih manusia akan merasakan nikmat yang lebih.

Firman Alloh SWT:
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Alloh bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia?...” (QS. Al-Hajj: 18).

Hal ini menandakan  bahwa tidak hanya manusia saja yang bersujud kepada-Nya. Akan tetapi tidak semua manusia bersujud dan menjalankan ibadah sesuai dengan yang diajarkan. Tidak jarang manusia justru berlaku sombong diatas muka bumi. Manusia merasa bahwa dirinya adalah makhluk yang memiliki kekuasaan untuk melakukan sekehendak hati. Kerusakan yang dibuat manusia membuat kerugian baik kepada sesama manusia maupun terhadap makhluk hidup lain dan lingkungan.

Menurut pelaksanaannya sujud ada beberapa macam, yakni:

1. Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud sebagai tanda terima kasih kepada Alloh SWT atas kabar gembira atau kebahagiaan yang dirasakan, maupun atas keuntungan yang diperoleh. Firman Alloh SWT: 

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al Baqarah: 152). 

Sujud syukur dalam pelaksanaannya dikerjakan sekali sujud, berbeda dengan ketika mendirikan shalat, sujud syukur tidak diwajibkan wudhu terlebih dahulu. Namun ketika lebih baik dalam keadaan suci, baik badan maupun tempat sujud.

2. Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa ketika mendirikan shalat, baik kelebihan gerakan shalat atau terjadi kekurangan dalam pelaksanaannya. Rasululloh SAW bersabda:

Apabila seseorang diantara kalian syak (ragu-ragu) di dalam shalatnya, yaitu ia tidak tahu apakah telah shalat tiga atau empat rakaat, maka kendaklah ia buang yang syak (raagu-ragu) dan kerjakan mana yang ia yakini, kemudian hendaklah ia sujud dua kali sebelum salam” (HR. Muslim).

Dalam pelaksanaanya ketika seseorang merasa ragu atau lupa dengan rakaat yang telah dikerjakan,  hendaknya segera melaksanakan sujud sahwi dua kali gerakan sujud sebelum salam. 

c.      3. Sujud Tilawah

Sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan ketika membaca atau mendengar ayat sajdah. Maksud dari ayat sadjah yaitu ayat-ayat tertentu dalam Al-qur’an. Ayat sadjah sendiri terdiri dari ayat dari beberapa surat, antara lain: QS. Al-A’raf ayat 206, QS. Ar-Ra’ad ayat 15, QS. An-Nahl ayat 50, QS. Al-Isra’ ayat 109, QS. Maryam ayat 58, QS. Hajj ayat 18 dan 77, QS. Al-Furqan ayat 60, QS. As-Sajdah ayat 15, QS. Fussilat ayat 38, QS. An-Najm ayat 62, QS. Al-Insiqaq ayat 21, QS. Al-‘Alaq ayat 19 dan QS. Sad ayat 24 namun menurut mazhab hambali dan mazhab syafi’i tidak termasuk ayat sajdah, akan tetapi disunnahkan untuk sujud syukur bila dibacakan.

Dari ‘Amr bin ‘Ash: “bahwasanya Rasululloh SAW telah mengajarkan lima belas (ayat) sujud di dalam Al-Qur’an. Tiga dari padanya di surat yang pendek-pendek, dan dua di surat Al-Hajj” (HR. Abu Dawud).

Telah berkata Umar, “Hai manusia, kita melewati ayat sujud. Barang siapa bersujud, ia mendapat pahala dan barang siapa tidak bersujud, ia tidak berdosa” (HR. Bukhari).

Dalam pengerjaannya sujud tilawah dilakukan dengan sekali sujud, sedangkan ketika yang membaca ayat itu tidak  sujud maka disunahkan tidak sujud. Sujud tilawah dilakukan ketika yang membaca bersujud meskipun saat mengerjakan shalat.

Categories: ,

0 comments:

Post a Comment