Secara
bahasa dakwah adalah seruan, panggilan dan permintaan. Menurut Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah, bahwa dakwah dijalan Allah adalah mengajak orang untuk beriman
kepada Allah dan apa yang dibawa oleh utusan-utusan-Nya dengan membenarkan
segala yang diberitahukan oleh mereka dan mentaati perintah mereka.
Sedangkan
menurut Dr. Sayyid Muhammad Wakil, bahwa dakwah Islam, adalah menghimpun
manusia kearah kebaikan dan menuntun mereka menuju kebenaran dengan menyuruh
mereka untuk berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan munkar.
Secara
umum dakwah memiliki pengertian menerangkan dan menyampaikan dalam kaitannya
terhadap orang-orang yang menolak dan menentang Islam, serta membentuk dalam
kaitannya orang yang telah menerima Islam.
Dakwah
dilakukan Nabi Muhammad Saw pada masa beliau setelah diangkat menjadi rasul
menyeru kepada penduduk Mekkah untuk menyembah Allah Swt, menghilangkan pemujaan
kepada berhala setelah masuk Islam. Dakwah yang dilakukan pada masa Rasulullah
tidaklah mudah, banyak penolakan dari penduduk Mekkah, bahkan beberapa keluarga
pun ikut menolak.
Firman
Allah Swt:
“Kewajiban
Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan” (QS. Al-Maidah: 99).
Berbeda
dengan zaman dakwah Rasulullah Saw, pada masa tersebut belum banyak orang yang
memeluk agama Islam, perlu penyadaran dari awal agar mau mengikuti ajakan yang
diserukan. Namun, pada masa sekarang, banyak orang mengaku beragama Islam, akan
tetapi tidak menjalankan sesuai ajaran yang telah ditetapkan.
Sesuai
dengan firman Allah Swt:
“Dan
hendaklah ada di antara kamu sekelompok orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang
yang beruntung” (QS. Ali ‘Imran: 104).
Diantara
kehidupan bermasyarakat diperlukan hubungan yang erat. Dengan hubungan yang
baik, tiap orang mampu saling menasihati menyeru kepada kebaikan. Sebagai umat
muslim, saling mengingatkan adalah sangat dianjurkan, hal ini untuk menjaga
Islam agar tetap utuh.
Aktifitas
yang padat mengakibatkan seseorang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti
pengajian atau menghadiri majlis yang diadakan. Ketika seseorang tidak memiliki
banyak waktu menghadiri acara keagamaan, perlu orang-orang terdekat untuk
saling mengingatkan dan menasihati.
Orang
yang memiliki waktu untuk menghadiri pengajian, bisa menyampaikan kepada orang
lain tentang isi dari yang disampaikan. Cara penyampaian bisa dilakukan dimana
saja, selama tempat tersebut memungkinkan. Contoh, kantor, kampus, kantin,
kendaraan umum dan tempat yang lain.
Adanya
orang yang menyampaikan ke orang lain, merupakan bagian dari dakwah untuk
menjaga keutuhan agama. Dakwah juga berarti perhatihan kepada orang lain, agar
umat muslim selamat secara bersama-sama baik didunia maupun di akhirat.
Firman
Allah Swt:
“Berikanlah
peringatan karena peringatan itu bermanfaat, ia akan mengingatkan orang yang
takut (kepada Allah), dan orang yang celaka akan menjauhinya, (yaitu) orang
yang akan memasuki api yang besar (neraka)” (QS. Al-A’la: 9-12).
Dakwah
yang dilakukan lebih mudah apabila dilakukan dalam sebuah kelompok atau
komunitas. Biasanya diantara kelompok atau komunitas sudah terjalin hubungan
yang baik, komunikasi juga akan berjalan lebih lancar. Dakwah yang dilakukan
dalam sebuah kelompok atau komunitas lebih mudah diterima, masing-masing orang
saling mengenal.
Ketika
seorang berdakwah, akan lebih cepat diterima apabila yang disampaikan bisa
menyentuh hati. Suatu kalimat yang mampu menyentuh hati, akan mengubah sikap
dan perilaku. Apa yang disampaikan akan selalu tertulis jelas dan diingat.
Dimasa
modern sekarang, banyak berdiri sekolah-sekolah, bahkan tumbuh subur berbagai
kampus-kampus baru di daerah. Sekarang sekolah ke-Islaman sudah menjadi trend,
banyak orang tua berlomba-lomba memasukan anaknya ke sekolah ke-Islaman.
Semakin
banyak sekolah berdiri, menjadi sebuah jalan mempermudah berdakwah. Ilmu yang
diberikan memasukan pengetahuan tentang agama. Pemberian pelajaran agama bisa
menjadi dasar sebelum ilmu umum diberikan. Agar kelak dengan pengetahuan yang
dimiliki bisa untuk kemanfaatan umat manusia, bukan untuk kepentingan materi
semata.
Minimnya
pengetahuan agama dimasa sekarang, menjadikan generasi muda kurang terkendali.
Kegiatan yang dilakukan banyak yang kurang bermanfaat. Beberapa remaja lebih
memilih nongkrong di kafe daripada menghadiri masjid. Bahkan bermain game
online lebih menyenangkan dibandingkan membaca Al-Quran.
Melalui
pendidikan disekolah maupun pendidikan non formal, tiap orang bisa
berdakwah sesuai dengan apa yang dipahami. Dimulai dari keluarga, kerabat,
tetangga, komunitas sampai di lingkup yang lebih luas. Mengingatkan dan
menyampaikan ilmu yang dimiliki adalah sebuah keharusan.
Mengingatkan
akan menjaga kelangsungan umat Islam sendiri untuk menghadapi modernisasi.
Tidak hanyut dengan berbagai kemajuan yang terjadi. Sedangkan ilmu yang
disampaikan akan membuat terus berkembang, menjadi beberapa cabang ilmu dan
tentu untuk manfaat yang lebih besar.
Dakwah
dan pendidikan yang diberikan berdasar kepada orisinilitas dan kekinian.
Orisinilitas berpegang terhadap nilai-nilai Islam dan berdasarkan
penemuan-penemuan terbaru dimasa sekarang. Penyesuaian dengan kondisi sekarang
sangat penting guna menghadapi segala permasalahan yang nyata.
0 comments:
Post a Comment