Mulut adalah salah satu bagian tubuh yang digunakan
untuk berkomunikasi. Dengan adanya bahasa yang diucapkan secara lisan,
memudahkan manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Bahasa mampu menyatukan
bangsa satu dengan bangsa lainnya, selain itu bahasa juga mampu mengenal suku
bangsa yang lain.
Bahasa yang diucapkan dari mulut akan didengar oleh
manusia lain memiliki banyak manfaat. Perkataan yang diucapkan mampu membujuk,
menyenangkan, menjelaskan dan bahkan mampu menyakiti orang lain. Pepatah
mengatakan “lidah lebih tajam dibandingkan ujung pedang.”
Rasulullah Saw bersabda:
“Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim
lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hendaknya seseorang ketika akan berkata dipikirkan
dulu dampaknya. Baik dampak dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Dalam
kehidupan dunia, bisa jadi perkataan yang dilakukan membuat kericuhan dalam
bermasyarakat. Begitu juga dengan perkataan di dunia, bisa membawa azab yang
pedih apabila perkataan itu tidak dijaga dan menyakiti orang lain.
Perkataan yang diucapkan bisa mempengaruhi orang lain,
bahkan bisa menggerakan sekelompok masyarakat. Apabila seorang pemimpin
mengobarkan semangat berjuang kepada rakyatnya dengan penuh keyakinan, maka
rakyat akan menjalankan apa yang diperintahkan. Perkataan seseorang
menyimpan kekuatan yang besar.
Seorang ustad ketika berkutbah, akan memberikan
nasihat untuk mengingatkan umat muslim kembali mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Umat muslim yang mendengarkan akan tergerak untuk kembali kejalan yang
benar. Perkataan yang diucapkan mampu memberi manfaat.
Seorang remaja tidak mau melanjutkan sekolah yang
telah dijalani. Beberapa teman di kelas mencemooh penampilan remaja tersebut.
Hampir setiap hari cemoohan itu diucapkan, membuat remaja tersebut tidak mau
masuk sekolah. Perkataan seseorang mampu menyakiti dan menghilangkan
semangat.
Seorang artis memberikan pernyataan di depan media
terkait dengan kehidupan artis lain yang sedang naik daun. Tidak terima dengan
pernyataan yang diberikan, artis tersebut menggugat dengan kasus pencemaran
nama baik. Apa yang terjadi berikutnya dapat ditebak, tidak lama setelah
memberikan pernyataan di depan media, artis tersebut masuk bui. Perkataan
mampu mempidanakan seseorang.
Dalam kasus lain, seorang pemuda meninggal dunia di
bunuh tetangganya. Permasalahannya sepele, tetangga tidak terima dengan argumen
yang menjadi pendirian. Karena kedua pihak saling mempertahankan argumen,
perdebatan yang terjadi menjadi adu fisik. Membuat salah satunya meninggal
dengan sia-sia. Perkataan seseorang mampu menimbulkan perkelahian yang
berakibat hilangnya nyawa.
Melihat perkembangan generasi muda dimasa sekarang
sungguh memperihatinkan. Ucapan yang keluar dari mulut anak muda adalah
kata-kata yang kotor. Perkataan diucapkan dengan begitu enteng tanpa
beban. Padahal secara norma dan etika, perkataan yang diucapkan bukan kata-kata
yang tepat untuk diucapkan.
Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila seseorang tidak mampu berkata baik karena
sudah terbiasa dilingkungan yang mengucapkan kata-kata kotor, akan lebih baik
bagi dirinya untuk diam atau memikirkan kembali perkataan yang akan diucapkan.
Begitu juga dengan lagu yang diciptakan oleh musisi,
ketika lagu yang diciptakan tidak memberi manfaat atau hanya menggambarkan
sebuah tragedi memilukan, hendaknya difikirkan ulang sebelum direkam. Karena
lebih bagus apabila membuat lagu yang berisi kata-kata motivasi dan makna yang positif.
Sang pencipta tidak akan tahu, siapa yang mendengarkan
hasil karyanya, mungkin ada anak kecil yang masih perlu bimbingan orang tua.
Apabila sang pencipta lagu tidak memikirkan dampak dari lagu yang diciptakan,
akan membawa dampak negatif terhadap perkembangan generasi muda. Toh, lagu-lagu
islami saat ini juga menjadi industri musik yang diminati. Sudah sepantasnya
para musisi muslim membawakan lagu yang bermanfaat.
Perkataan yang baik akan memberi manfaat. Apabila
seseorang menyeru kepada kebajikan dan orang lain yang melaksanakan perintah
tersebut, maka orang tersebut akan mendapatkan kebaikan atas tindakan yang
dilakukan oleh orang lain.
Begitu juga dengan ilmu yang diajarkan secara lisan,
ketika ilmu yang diberikan digunakan untuk hal yang bermanfaat dan terus
dijalankan secara terus menerus, maka pahala akan terus mengalir kepada sang
guru yang mengajar.
0 comments:
Post a Comment