Syirik merupakan perbuatan menduakan Allah,
dapat diartikan juga sebagai tindakan mempercayai bahwa ada kekuatan lain yang
menyamai kekuatan milik Allah, orang yang Syirik disebut musryik. Syirik masih sering terjadi dalam kehidupan
masyarakat modern, dengan mendatangi tempat keramat yang dipercaya mampu
mengabulkan pesugihan.
Firman Allah Swt:
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati
kepada takut akan (azab) Tuhan mereka. Dan orang-orang yang beriman dengan
ayat-ayat Tuhan mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan
mereka (sesuatu apapun).” (QS. Al Mu’minnun: 57-59).
Ada juga yang berupa syirik kecil, meliputi
riya, mempercayai ramalan, memakai akik atau cincin yang dipercaya memiliki
kekuatan, maupun percaya dengan angka peruntungan. Terkadang umat muslim tidak
sadar dengan tindakan yang dilakukannya termasuk dalam perbuatan syirik.
Firman Allah Swt:
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku,
niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Al Mu’min: 60).
Memohon pertolongan hanyalah kepada Allah Swt
semata, apabila umat di dunia sudah tidak mampu memberikan pertolongan. Bahkan
umat muslim dianjurkan untuk meminta kepada Allah dalam doanya agar tidak
termasuk umat yang sombong.
Syirik yang dilakukan seseorang akan dibalas
dengan pembalasan yang berat, bahkan dimasukan ke dalam neraka jahannam.
Sebagai umat muslim tentu harus berhati-hati dalam bertindak, agar setiap
perbuatan yang dilakukan tidak mengadung syirik.
Orang yang melakukan perbuatan syirik akan
memiliki beberapa dampak baik di dunia maupun akhirat, diantaranya sebagai
berikut:
a. Dimasukan kedalam
neraka
Dosa yang dilakukan manusia sebanyak apapun, masih
bisa diampuni oleh Allah Swt apabila dilakukan dengan taubat yang sungguh-sungguh.
Namun dosa dari syirik merupakan pengecualian, Allah tidak mengampuni dosa dari
perbuatan syirik.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang
yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’. Padahal Al Masih
(sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan-mu”.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al Maa-idah: 72).
b. Menghapus amalan
Segala amalan yang sudah
didapatkan, akan terhapus apabila seorang melakukan syirik. Padahal amalan yang
dicatat belum tentu dengan cara mudah, karena hanya Allah Swt yang tahu
bagaimana seseorang dinilai dengan amalan yang seberapa.
Setiap ibadah yang
dilakukan belum tentu dihitung oleh Allah, apabila ibadah yang dilakukan
disertai dengan tindakan yang berlebihan atau tidak diajarkan. Sungguh rugi
orang yang sudah beribadah dengan amalan yang banyak, tetapi terhapus karena
melakukan tindakan syirik.
Allah Swt berfirman:
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” (QS. Al An’aam: 88).
c. Tidak diampuni
dosanya
Allah Swt tidak akan
mengampuni dosa yang berasal dari perbuatan syirik. Hal ini menjadi peringatan
untuk umat muslim selalu bertindak dengan tuntunan yang sudah diajarkan, baik
dalam Al-Qur’an maupun As-Sunah.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisaa’: 48).
d. Terhalangnya
syafa’at
Syafa’at dari Rasulullah
Saw adalah yang diharapkan oleh umat muslim, akan tetapi ketika seorang melakukan
dosa syirik, maka akan menghalanginya untuk mendapatkan syafa’at.
Rasulullah Saw bersabda:
“Siapakah yang dapat
memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?”. (QS. Al Baqarah: 255).
e. Resah dan takut
Segala dosa yang dilakukan
akan menimbulkan keresahan bagi pelakunya, merasa jiwanya tidak tenang. Gelisah
yang dirasakan semakin besar, apabila mengetahui ancaman Allah Swt terhadap
dosa yang telah dilakukan. Sebelum ajal menjemput perlu dilakukan taubat dan
berharap dosa yang dilakukan akan diampuni. Namun, ancaman Allah Swt terhadap
dosa akibat perbuatan syirik tidak akan diampuni, membuat pelakunya semakin
resah. Wallahu ta’ala a’lam.
Allah Swt berfirman:
“Akan Kami lemparkan ke
dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
itu. Tempat kembali mereka ialah neraka dan itulah seburuk-buruknya tempat
tinggal orang yang zalim.” (QS. Ali ‘Imran: 151).
0 comments:
Post a Comment