Wednesday, December 10, 2014

Dakwah dan Pendidikan


Secara bahasa dakwah adalah seruan, panggilan dan permintaan. Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa dakwah dijalan Allah adalah mengajak orang untuk beriman kepada Allah dan apa yang dibawa oleh utusan-utusan-Nya dengan membenarkan segala yang diberitahukan oleh mereka dan mentaati perintah mereka.
Sedangkan menurut Dr. Sayyid Muhammad Wakil, bahwa dakwah Islam, adalah menghimpun manusia kearah kebaikan dan menuntun mereka menuju kebenaran dengan menyuruh mereka untuk berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan munkar.
Secara umum dakwah memiliki pengertian menerangkan dan menyampaikan dalam kaitannya terhadap orang-orang yang menolak dan menentang Islam, serta membentuk dalam kaitannya orang yang telah menerima Islam.
Dakwah dilakukan Nabi Muhammad Saw pada masa beliau setelah diangkat menjadi rasul menyeru kepada penduduk Mekkah untuk menyembah Allah Swt, menghilangkan pemujaan kepada berhala setelah masuk Islam. Dakwah yang dilakukan pada masa Rasulullah tidaklah mudah, banyak penolakan dari penduduk Mekkah, bahkan beberapa keluarga pun ikut menolak.
Firman Allah Swt:
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan” (QS. Al-Maidah: 99).
Berbeda dengan zaman dakwah Rasulullah Saw, pada masa tersebut belum banyak orang yang memeluk agama Islam, perlu penyadaran dari awal agar mau mengikuti ajakan yang diserukan. Namun, pada masa sekarang, banyak orang mengaku beragama Islam, akan tetapi tidak menjalankan sesuai ajaran yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan firman Allah Swt:
Dan hendaklah ada di antara kamu sekelompok orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali ‘Imran: 104).
Diantara kehidupan bermasyarakat diperlukan hubungan yang erat. Dengan hubungan yang baik, tiap orang mampu saling menasihati menyeru kepada kebaikan. Sebagai umat muslim, saling mengingatkan adalah sangat dianjurkan, hal ini untuk menjaga Islam agar tetap utuh.
Aktifitas yang padat mengakibatkan seseorang tidak memiliki banyak waktu untuk mengikuti pengajian atau menghadiri majlis yang diadakan. Ketika seseorang tidak memiliki banyak waktu menghadiri acara keagamaan, perlu orang-orang terdekat untuk saling mengingatkan dan menasihati.
Orang yang memiliki waktu untuk menghadiri pengajian, bisa menyampaikan kepada orang lain tentang isi dari yang disampaikan. Cara penyampaian bisa dilakukan dimana saja, selama tempat tersebut memungkinkan. Contoh, kantor, kampus, kantin, kendaraan umum dan tempat yang lain.
Adanya orang yang menyampaikan ke orang lain, merupakan bagian dari dakwah untuk menjaga keutuhan agama. Dakwah juga berarti perhatihan kepada orang lain, agar umat muslim selamat secara bersama-sama baik didunia maupun di akhirat.
Firman Allah Swt:
Berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, ia akan mengingatkan orang yang takut (kepada Allah), dan orang yang celaka akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka)” (QS. Al-A’la: 9-12).
Dakwah yang dilakukan lebih mudah apabila dilakukan dalam sebuah kelompok atau komunitas. Biasanya diantara kelompok atau komunitas sudah terjalin hubungan yang baik, komunikasi juga akan berjalan lebih lancar. Dakwah yang dilakukan dalam sebuah kelompok atau komunitas lebih mudah diterima, masing-masing orang saling mengenal.
Ketika seorang berdakwah, akan lebih cepat diterima apabila yang disampaikan bisa menyentuh hati. Suatu kalimat yang mampu menyentuh hati, akan mengubah sikap dan perilaku. Apa yang disampaikan akan selalu tertulis jelas dan diingat.
Dimasa modern sekarang, banyak berdiri sekolah-sekolah, bahkan tumbuh subur berbagai kampus-kampus baru di daerah. Sekarang sekolah ke-Islaman sudah menjadi trend, banyak orang tua berlomba-lomba memasukan anaknya ke sekolah ke-Islaman.
Semakin banyak sekolah berdiri, menjadi sebuah jalan mempermudah berdakwah. Ilmu yang diberikan memasukan pengetahuan tentang agama. Pemberian pelajaran agama bisa menjadi dasar sebelum ilmu umum diberikan. Agar kelak dengan pengetahuan yang dimiliki bisa untuk kemanfaatan umat manusia, bukan untuk kepentingan materi semata.
Minimnya pengetahuan agama dimasa sekarang, menjadikan generasi muda kurang terkendali. Kegiatan yang dilakukan banyak yang kurang bermanfaat. Beberapa remaja lebih memilih nongkrong di kafe daripada menghadiri masjid. Bahkan bermain game online lebih menyenangkan dibandingkan membaca Al-Quran.
Melalui pendidikan disekolah maupun pendidikan non formal, tiap orang bisa berdakwah sesuai dengan apa yang dipahami. Dimulai dari keluarga, kerabat, tetangga, komunitas sampai di lingkup yang lebih luas. Mengingatkan dan menyampaikan ilmu yang dimiliki adalah sebuah keharusan.
Mengingatkan akan menjaga kelangsungan umat Islam sendiri untuk menghadapi modernisasi. Tidak hanyut dengan berbagai kemajuan yang terjadi. Sedangkan ilmu yang disampaikan akan membuat terus berkembang, menjadi beberapa cabang ilmu dan tentu untuk manfaat yang lebih besar.

Dakwah dan pendidikan yang diberikan berdasar kepada orisinilitas dan kekinian. Orisinilitas berpegang terhadap nilai-nilai Islam dan berdasarkan penemuan-penemuan terbaru dimasa sekarang. Penyesuaian dengan kondisi sekarang sangat penting guna menghadapi segala permasalahan yang nyata.
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment