Thursday, December 25, 2014

Pemuda: Masa Depan


Pemuda adalah generasi masa depan bangsa, generasi yang akan menentukan arah masa depan seluruh umat di dunia. Berbagai tahapan kehidupan telah dilewati manusia dari masa ke masa. Sejak lahir manusia akan mengalami berbagai tahapan mulai masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa sampai masa tua.
Perkembangan cara hidup manusia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan. Budaya atau tradisi lama akan segera berganti dengan modernisasi yang dianggap mempermudah cara hidup umat manusia.
Apabila pemuda sekarang tidak dibekali dengan dasar dan keyakinan yang kuat, segala tradisi, budaya maupun agama akan luntur oleh modernisasi. Bisa dilihat cara pergaulan maupun perkembangan kehidupan sekarang dibandingkan tiga puluh tahun yang lalu, memiliki perberdaan yang amat jauh.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi: 13).
Pemuda yang saat ini ada harus mendapatkan pendidikan yang baik, agar kelak masa depan diri sendiri maupun negara memiliki masa depan yang gemilang, bisa menjadi pemuda dan negara yang disegani oleh negara lain. Pemuda juga bisa menjadi contoh yang baik, tidak seperti saat ini dengan meniru kebudayaan atau cara hidup bangsa barat maupun bangsa Asia lain seperti Jepang atau Korea.
Untuk menghadapi masa depan, pemuda harus memiliki jiwa dan karakter yang kuat. Kepribadian pemuda yang kuat tidak akan mudah terpengaruh oleh modernisasi. Walaupun tidak selamanya modernisasi membawa pengaruh negatif, tetapi bila tidak siap dengan perkembangan jaman, pemuda akan menjadi peniru dan tenggelam dimasa depan.
Pemuda yang berkepribadian atau berkarakter kuat harus memiliki beberapa sifat positif seperti di bawah ini:

a.    Cita-cita yang hebat
Pemuda harus memiliki cita-cita yang hebat agar dimasa depan bisa membuat perubahan ke arah yang positif. Cita-cita yang tinggi adalah harapan dan impian yang harus diraih dengan kerja keras, tidak mudah memiliki sifat menyerah. Karena dengan cita-cita yang tinggi, pemuda mampu memakmurkan hidupnya, keluarga dan negara.
Sejak masa anak-anak ditanamkan pemahaman tentang memiliki cita-cita yang setinggi langit, baik oleh orang tua maupun oleh guru di sekolah, serta beberapa ustad juga sering menyampaikan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian meminta surga kepada Allah, mintalah surga Firdaus. Ia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi” (HR. Bukhari).
Penting bagi pemuda untuk meminta cita-cita dan harapan yang besar serta tinggi. Kerja keras untuk mencapai cita-cita juga diimbangi dengan doa yang penuh harap kepada Allah SWT, karena hanya Dia Tuhan Maha Berkendak yang dapat mengabulkan segala keiinginan di dunia maupun akhirat.

b.    Bergaul dengan yang baik
Pergaulan akan mudah merubah karakter seorang pemuda. Pada dasarnya pemuda masih mencari jati diri untuk menemukan kemana dirinya akan sesuai dengan jalan hidup yang dipilih. Tidak sedikit pemuda yang semenjak kecil sampai remaja memiliki perilaku yang baik, tetapi ketika masuk masa perkuliahan dan tinggal jauh dari orang tua membuat pemuda tersebut berubah 1800. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh lingkungan yang kurang baik dan kurang siapnya mental serta pendirian yang tidak kuat.
Apabila sejak kecil ditanamkan agar memilih teman dan lingkungan yang baik, pemuda akan terbentuk menjadi karakteristik yang kuat dan positif serta memiliki perilaku yang baik.
Rasulullah SAW bersabda:
“Pergilah kekampung itu, dan beribadahlah kepada Allah di sana bersama dengan orang-orang yang beribadah. Dan jangan kau kembali ke kampungmu, sesungguhnya kampung lingkungannya buruk.” (HR. Muslim).
Kejahatan atau tindakan yang dilakukan bersama-sama akan menjadi hal yang lumrah, karena mayoritas anggota atau lingkungan ikut menjalankan tindakan yang tidak baik. Perlu kehati-hatian ketika akan masuk dalam sebuah kelompok atau lingkungan baru.

c.    Disiplin
Perilaku yang baik adalah bisa dilakukan berkesinambungan secara tepat dan tidak melanggar aturan yang berlaku. Sikap disiplin juga bisa diartikan dengan tepat waktu atau menjalankan aturan yang ada dengan sebaik mungkin.
Untuk menumbuhkan sikap disiplin bisa dimulai dengan shalat lima waktu dengan tepat, artinya selalu shalat pada waktu yang sudah ditentukan. Tidak menunda shalat meski sedang banyak aktifitas atau kegiatan yang menumpuk.
Apabila shalat seorang pemuda bisa dijalankan dengan baik, maka kehidupan yang dilalui akan disiplin. Mengerjakan segala tindakan dengan tepat dan baik. Ketika disiplin sudah ditanamkan sejak dini.segala hidupnya sudah berjalan tanpa ada rasa malas dan berat.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang dijalan Allah berbaris dalam keadaan tertib.” (QS. Ash-Shaff: 4).
Pemuda harus bisa memenej waktunya dengan tepat, segala yang direncanakan harus dikerjakan sesuai ketentuan. Hal ini agar tiap tahapan bisa berjalan lancar dan cita-cita yang diharapkan berhasil. Contoh, seorang pemuda harus mampu lulus kuliah dengan tepat waktu dan nilai yang maksimal.

d.    Perencanaan yang baik
Setiap langkah hidup harus direncanakan sebelumnya. Setelah melewati beberapa tahapan yang sudah dicapai, pemuda akan langsung mengetahui tindakan apa yang selanjutnya dijalankan.
Perencanaan sangat terkait dengan cita-cita. Perencanaan yang baik akan memudahkan pemuda untuk mendapatkan cita-cita, meski yang diinginkan setinggi langit. Apabila perencanaan baik, maka akan mudah dijalankan segala kegiatan yang dilakukan  untuk memperoleh cita-cita.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang  beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hasyr: 18).
Apa yang dilakukan oleh pemuda saat ini, akan menentukan yang terjadi dimasa depan. Setiap pemuda harus mengejar cita-cita dengan kerja keras dan sungguh-sungguh, tetapi apa yang diperjuangkan juga diimbangi dengan mempersiapkan kehidupan akhirat yang akan dilalui setelah selesai hidup di dunia. Cita-cita yang tinggi tidak untuk di dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat.

e.    Belajar dan pengalaman
Mencari ilmu adalah kewajiban setiap umat manusia. Pemuda harus selalu mengupgrade ilmu yang dimiliki, hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dimasa depan. Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu dikuasai, agar tidak menjadi bangsa yang konsumerisme.
Pengalaman yang dimiliki pemuda, rata-rata masih sedikit. Dengan usia yang belum banyak, sudah pasti pengalaman yang dimiliki juga belum banyak. Akan tetapi yang namanya pengalaman bisa belajar dari para senior atau seorang ahli. Guru yang baik pasti mau berbagi pengalaman, meskipun pengalaman itu merupakan hal yang penting dan menjadi kunci kesuksesan.
Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11).
pemuda yang memiliki ilmu lebih banyak akan berkesempatan untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. Dalam kehidupan bermasyarakat, pemuda yang berilmu akan lebih dihargai pendapat atau ide yang diberikan dibandingkan pemuda yang tidak memiliki ilmu.

f.     Berdoa
Segala upaya yang dilakukan dengan kerja keras, apabila Allah SWT tidak menghendaki, maka yang dilakukan akan sia-sia. Segala ketentuan adalah mutlak dari Allah yang Maha Berkehendak, tidak akan ada manusia yang dapat menghalangi.
Apa yang diperjuangkan pemuda harus disertai dengan doa, karena dengan berdoa akan menjadi pengharapan kepada Allah untuk mengabulkan segala cita-cita yang diinginkan. Pasrahkan bahwa apa yang dikerjakan akan memuai hasil yang terbaik menurut Allah, bukan yang terbaik menurut manusia.
Allah SWT berfirman:
“Ya Allah, terimalah dari kami amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).

Allah tempat mengadu yang baik, mengharapkan segala permintaan agar dikabulkan. Tidak ada pertolongan yang baik, selain pertolongan dari Allah. Apabila pemuda sudah merasa putus asa, bagi dirinya masih memiliki harapan dari Allah. Memohon dan memintalah kepada Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Kaya.
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment