Monday, December 29, 2014

Kehidupan Bertetangga


Kehidupan di masa sekarang sering membuat seseorang berubah menjadi individualis. Kehidupan di kota menjadi salah satu gambaran nyata, kehidupan bertetangga sering memiliki hubungan yang tidak dekat. Bahkan beberapa orang tidak saling mengenal walau tinggal disatu perumahan.
Kehidupan individualis ini yang membuat segalanya dinilai dengan uang. Tidak ada saling membantu secara suka rela, yang ada adalah berapa uang yang berani dibayarkan. Orang akan bersedia melakukan sesuatu apabila mendapatkan imbalan yang sepantasnya.
Padahal tetangga adalah orang terdekat di lingkungan tempat tinggal, sedangkan keluarga biasanya tinggal lebih jauh karena tuntutan pekerjaan atau alasan lainnya. Sudah sepantasnya apabila tetangga adalah orang yang pertama kali membantu atau yang dimintai pertolongan. Bukan karena alasan ekonomi tetapi pertolongan suka rela sebagaimana hidup bermasyarakat.
Allah Swt berfirman:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu-pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dn tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An Nisaa’: 36).
Sebagai manusia yang tidak bisa hidup sendiri, sudah sepantasnya memperbaiki hubungan dengan tetangga yang selama ini tidak dekat. Tidak perlu menunggu tetangga yang mendekati, tetapi mulailah dari diri kita untuk mencoba mendekati tetangga. Apabila mengenal dan dekat maka akan terjalin hubungan yang baik.
Kehidupan bertetangga bukan yang rumahnya terdekat dari rumah kita saja, tetapi yang namanya tetangga meliputi yang rumahnya jauh. Dengan mengenal banyak tetangga akan menambah teman dalam kehidupan sehari-hari. Berkesempatan juga mampu membantu lebih banyak tetangga yang membutuhkan pertolongan, serta mampu menguatkan umat muslim.
Rasulullah Saw bersabda:
“Jadilah orang yang wara’, kamu akan menjadi orang yang pling rajin bersyukur. Berikanlah yang terbaik untuk orang lain, sebagaimana kamu memberikan yang terbaik untuk dirimu, niscaya kamu menjadi mukmin sejati. Bersikaplah yang baik kepada tetangga, kamu akan menjadi muslim sejati,” (HR. Ibnu Majah).
Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, kita wajib memenuhi hak tetangga, diantaranya sebagai berikut:
  • Jangan meninggikan bangunan rumah yang akan mengganggu aliran angin buat    rumah tetangga.
  • Tidak mengusik tetangga dengan bau masakan, kecuali membagikan makanan   tersebut untuk tetangga.
  • Apabila tetangga meninggal, mengurus jenazahnya
  • Memberi keringanan kepada tetangga yang berhutang
  • Memberi pertolongan baik diminta maupun tidak meminta pertolongan
  • Mengunjungi apabila tetangga sedang sakit
  • Berbagi kebahagiaan dan meringankan kesedihan tetangga
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment