Monday, December 22, 2014

HATI-HATI DENGAN SYIRIK


Syirik merupakan perbuatan menduakan Allah, dapat diartikan juga sebagai tindakan mempercayai bahwa ada kekuatan lain yang menyamai kekuatan milik Allah, orang yang Syirik disebut musryik.  Syirik masih sering terjadi dalam kehidupan masyarakat modern, dengan mendatangi tempat keramat yang dipercaya mampu mengabulkan pesugihan.
Firman Allah Swt:
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati kepada takut akan (azab) Tuhan mereka. Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun).” (QS. Al Mu’minnun: 57-59).
Ada juga yang berupa syirik kecil, meliputi riya, mempercayai ramalan, memakai akik atau cincin yang dipercaya memiliki kekuatan, maupun percaya dengan angka peruntungan. Terkadang umat muslim tidak sadar dengan tindakan yang dilakukannya termasuk dalam perbuatan syirik.
Firman Allah Swt:
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Al Mu’min: 60).
Memohon pertolongan hanyalah kepada Allah Swt semata, apabila umat di dunia sudah tidak mampu memberikan pertolongan. Bahkan umat muslim dianjurkan untuk meminta kepada Allah dalam doanya agar tidak termasuk umat yang sombong.
Syirik yang dilakukan seseorang akan dibalas dengan pembalasan yang berat, bahkan dimasukan ke dalam neraka jahannam. Sebagai umat muslim tentu harus berhati-hati dalam bertindak, agar setiap perbuatan yang dilakukan tidak mengadung syirik.
Orang yang melakukan perbuatan syirik akan memiliki beberapa dampak baik di dunia maupun akhirat, diantaranya sebagai berikut:
a.      Dimasukan kedalam neraka
Dosa  yang dilakukan manusia sebanyak apapun, masih bisa diampuni oleh Allah Swt apabila dilakukan dengan taubat yang sungguh-sungguh. Namun dosa dari syirik merupakan pengecualian, Allah tidak mengampuni dosa dari perbuatan syirik.
Allah Swt berfirman:

 “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’. Padahal Al Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhan-mu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al Maa-idah: 72).

b.      Menghapus amalan
Segala amalan yang sudah didapatkan, akan terhapus apabila seorang melakukan syirik. Padahal amalan yang dicatat belum tentu dengan cara mudah, karena hanya Allah Swt yang tahu bagaimana seseorang dinilai dengan amalan yang seberapa.
Setiap ibadah yang dilakukan belum tentu dihitung oleh Allah, apabila ibadah yang dilakukan disertai dengan tindakan yang berlebihan atau tidak diajarkan. Sungguh rugi orang yang sudah beribadah dengan amalan yang banyak, tetapi terhapus karena melakukan tindakan syirik.
Allah Swt berfirman:

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’aam: 88).

c.      Tidak diampuni dosanya
Allah Swt tidak akan mengampuni dosa yang berasal dari perbuatan syirik. Hal ini menjadi peringatan untuk umat muslim selalu bertindak dengan tuntunan yang sudah diajarkan, baik dalam Al-Qur’an maupun As-Sunah.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisaa’: 48).
d.      Terhalangnya syafa’at
Syafa’at dari Rasulullah Saw adalah yang diharapkan oleh umat muslim, akan tetapi ketika seorang melakukan dosa syirik, maka akan menghalanginya untuk mendapatkan syafa’at.
Rasulullah Saw bersabda:
“Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?”. (QS. Al Baqarah: 255).
e.       Resah dan takut
Segala dosa yang dilakukan akan menimbulkan keresahan bagi pelakunya, merasa jiwanya tidak tenang. Gelisah yang dirasakan semakin besar, apabila mengetahui ancaman Allah Swt terhadap dosa yang telah dilakukan. Sebelum ajal menjemput perlu dilakukan taubat dan berharap dosa yang dilakukan akan diampuni. Namun, ancaman Allah Swt terhadap dosa akibat perbuatan syirik tidak akan diampuni, membuat pelakunya semakin resah. Wallahu ta’ala a’lam.
Allah Swt berfirman:

“Akan Kami lemparkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka dan itulah seburuk-buruknya tempat tinggal orang yang zalim.” (QS. Ali ‘Imran: 151).
Categories: ,

0 comments:

Post a Comment